TEMPO.CO, Batam - Empat angota TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 134/TS, yang menjadi korban penganiayaan dan penembakan oleh anggota Brimob, saat ini sedang menjalani operasi di Rumah Sakit Daerah Embung Fatimah, Kota Batam. (Baca: Polisi Batam Tembak Empat Tentara.) Mereka adalah Prajurit Kepala Eka Basri dari Kompi A, Prajurit Satu Eko dari Kompi Markas, Prajurit Satu Ari dari Kompi Markas, dan Prajurit Satu Ari dari Kompi Bantuan. Semuanya menderita luka tembak di paha kiri.
Seorang petugas medis RSUD Embung Fatimah mengatakan satu tentara sudah selesai menjalani operasi. Proyektil yang bersarang di pahanya sudah diambil. Sedangkan proses operasi terhadap tiga tentara lagi masih berjalan.
Kepala Polda Kepulauan Riau Brigadir Jenderal Arman Depari saat ditemui di RSUD Embung Fatimah belum bersedia memberikan tanggapan atas peristiwa ini. “Harus cooling down dulu," katanya, Senin, 22 September 2014. Arman berada di RSUD Embung Fatimah bersama Komandan Komando Resor Militer (Korem) 033 Brigadir Jenderal Bujang Juhirman.
Bujang mengatakan penembakan dan penyiksaan anggota TNI itu memancing emosi anggota TNI lainnya. “Saya harus dinginkan dulu anggota kami,” ujarnya. Peristiwa penembakan itu terjadi saat polisi menggerebek tempat penimbunan BBM di kawasan Tembesi. Belum diketahui secara pasti apakah penembakan itu berkaitan dengan penggerebekan tersebut atau tidak.
RUMBADI DALLE
Baca juga:
Bengkak Habis Operasi, Hendropriyono Membaik
Menteri Agama Tak Setuju Perubahan Nama
J. Kristiadi: Trah Keluarga Bikin Parpol Busuk
Jokowi Pastikan Ubah APBN 2015
Polwan Cantik Menyamar Jadi Korban Trafficking