TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengatakan pihaknya bakal menggabungkan 685 sekolah dasar di seluruh Ibu Kota. Jumlah tersebut meralat kabar sebelumnya yang menyebutkan 496 sekolah.
Ia mengatakan total jumlah sekolah dasar di DKI sebanyak 2.113 sekolah. Dengan adanya penggabungan, jumlahnya menyusut menjadi 1.428 sekolah. Penggabungan ini, kata dia, akan dilaksanakan mulai 2014 sampai 2018. (Baca: DKI Gabung Sejumlah Sekolah)
"Kami akan tata sekolah-sekolah mulai hari ini," ujar Lasro di Balai Kota, Senin, 22 September 2014. Pelaksanaannya, kata dia, masih menunggu keluarnya peraturan gubernur. "Peraturan gubernur-nya sedang dalam perbaikan," katanya.
Penggabungan sekolah bisa menghemat sampai Rp 4 miliar dari dana bantuan operasional sekolah. Selain itu, pemerintah juga bisa menghemat dari pos anggaran lain, misalnya tunjangan untuk kepala sekolah. "Kalau tunjangannya kepala sekolah Rp 1 juta perbulan, bisa hemat Rp 685 juta per bulan," katanya.
Penghematan lain, kata dia, misalnya anggaran untuk bangku sekolah, dispenser, dan peralatan sekolah lainnya. Namun, ia tak menyebut secara rinci jumlah semua penghematan tersebut. "Saya akan hitung dulu, yang jelas besar," kata dia.
Ia memastikan penggabungan tak akan bermasalah. Guru-guru akan dilebur ke dalam satu sekolah. Namun, untuk pegawai sekolah lain seperti pegawai tata usaha yang mengurus keuangan, anggaran, dan lainnya tidak semuanya bakal menempati posisinya. "Paling akan kami staf-kan sebagian," ujarnya. (Lihat: Kronologi Penganiayaan di Kegiatan Sabhawana SMA 3)
Tahun ini, kata dia, sebanyak 104 sekolah yang akan digabung. Jumlah tersebut mengikuti periodisasi atau masa pensiun kepala sekolah. "Jadi, tahun ini ada sekitar 104 kepala sekolah yang pensiun," katanya.
ERWAN HERMAWAN
Terpopuler
Fahri Hamzah: Jokowi Kayak Enggak Pede
Menteri Agama Tak Setuju Perubahan Nama
J. Kristiadi: Trah Keluarga Bikin Parpol Busuk
Polwan Cantik Menyamar Jadi Korban Trafficking
Jokowi Pastikan Ubah APBN 2015