TEMPO.CO, Jakarta - Sate maranggi dan surabi Solo jadi salah satu menu favorit di hotel papan atas Jakarta. Sate berhasil mengalahkan Naan Bread asal India, Korean Barbeque, dan Lamien asal Hong Kong, yang menjadi bagian dari ratusan menu di restoran The Cafe, Hotel Mulia. "Kami kaget atas temuan survei ini,” ujar Adeza Hamzah, Asisten Direktur Komunikasi Hotel Mulia, pekan lalu.
Survei diadakan dengan menyebarkan kartu berisi pertanyaan kepada para pengunjung serta mencocokkan frekuensi pergantian stok menu tersebut. Rupanya, menu sate asal Subang, Jawa Barat, ini justru keluar sebagai jawara di hotel yang memiliki satu kamar termahal di Jakarta tersebut.
Menurut Adeza, manajemen hotel tadinya menjagokan menu lain sebagai favorit pilihan pengunjung restoran dengan konsep all you can eat itu. Lalu apa istimewanya sate maranggi di hotel tersebut? "Kami hanya menggunakan daging impor asal Australia,” kata Adeza.
Jenis sirloin dan stickloin yang didiamkan tanpa bumbu semalaman disebutkan Adeza menjadi kunci kelezatan sate maranggi. Itu sebabnya, aroma amis daging tercium sangat kuat pada sate tersebut. (Baca juga: Sate Pentul dengan Cita Rasa Hotel Bintang Empat)
Menu Naan Bread—roti tradisional India yang mirip seperti pita bread—juga tidak diduga Adeza mampu bersaing dengan ratusan menu internasional yang disediakan. Menu ini dimasak langsung oleh chef asli India. Royi Naan tersedia dalam rasa keju, bawang, dan cokelat.
Lamien, mi tarik asal Hong Kong yang menempati urutan ketiga, juga dimasak langsung oleh koki asal Hong Kong yang mendemonstrasikan kebolehannya menarik mi di gerai Lamien di The Cafe. Anda bisa memilih sendiri isi mi dengan pangsit, bakso ikan, sawi, atau pilihan lainnya sesuai selera.
Menu Korean Barbeque berisi pilihan wagyu, salmon, ayam, ataupun lamb chop yang disajikan ala Hotel Mulia. Sedangkan surabi Solo punya pilihan topping tersendiri, dari keju, cokelat, almond, hingga kacang pistachio. (baca juga; Sate Blekok Khas Gresik)
SUBKHAN
Berita terpopuler:
Berburu Senja dari Atap Pencakar Langit
Surakarta Kembangkan Wisata Susur Bengawan Solo
Jepang Bebaskan Visa untuk Wisatawan Indonesia
Hari Pariwisata Dunia, Ada Apa di Surakarta?