TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Poli Rujukan Puskesmas Tebet, Sri Sudewi, menyayangkan sikap masyarakat Jakarta yang masih meremehkan peranan puskesmas. "Pasien yang datang kadang memilih ingin langsung dirujuk ke rumah sakit begitu diagnosa selesai. Padahal masih bisa ditangani di puskesmas," katanya kepada Tempo, Senin, 22 September 2014.
Menurut Sri, fasilitas kesehatan yang tersedia di puskesmas saat ini sudah sangat lengkap, sehingga bisa menjadi garda depan pelayanan kesehatan masyarakat. "Kami juga tidak bisa sembarangan beri rujukan. Semua harus bisa ditangani di sini dulu," ujarnya.
Puskesmas kecamatan, tutur Sri, saat ini sudah bisa menangani 144 diagnosis penyakit pasien. Mulai yang paling ringan seperti penyakit kulit hingga penanganan penyakit turunan dari sistem syaraf, psikiatri, mata, telinga, hidung, paru, kardiovaskuler, hepatitis A, ginjal dan saluran kemih, gastrointestinal, dan pankreas. "Puskesmas sekarang juga punya fasilitas rawat inap dan instalasi gawat darurat 24 jam," katanya.
Sehari-hari, Puskesmas Tebet melayani hingga 500 pasien. Hanya 40 pasien per hari yang diberi rujukan ke rumah sakit umum daerah. "Kalau memang harus dirujuk, harus ke rumah sakit kelas B dulu. Tidak bisa langsung ke kelas A, karena sekarang sistemnya berjenjang," ujarnya. (Lihat: DKI Bikin Jejaring Online Rumah Sakit-Puskesmas)
"Masalahnya, kadang, pasien begitu selesai diagnosa awal inginnya langsung dirujuk ke rumah sakit. Seolah-olah menganggap puskesmas tidak kompeten," tuturnya (lihat: Juni, Ahok Ubah Puskesmas Menjadi Rumah Sakit Tipe D)
INDRI MAULIDAR
Berita lain:
Bajak Laut Berkeliaran di Kepulauan Seribu
Buntuti Copet di KRL, Mahasiswa IKJ Rebut Ponsel
Pelecehan Seksual di Kantor Pemda Bekasi
Rebutan Tanah, Satu Orang Tewas Dirajam