TEMPO.CO, Damaskus - Kementerian Luar Negeri Suriah membenarkan bahwa negaranya mendapatkan kabar dari Washington mengenai serangan udara terhadap basis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Amerika telah menyampaikan informasi kepada perwakilan Suriah di PBB bahwa mereka melakukan serangan terhadap basis organisasi ISIS di Raqqa di utara negara," katanya.
Mengenai serangan terhadap ISIS, Menteri Informasi dan Komunikasi Yordania Mohammad al-Momani menuturkan negaranya ikut serta dalam serangan udara tersebut. Menurut Momani, serangan udara itu akan berlanjut dalam beberapa waktu mendatang. "Sebanyak empat negara terlibat dalam serangan tersebut, termasuk Yordania," ujarnya.
Dia melanjutkan, "Yordania memang sengaja ikut menggempur teroris di dalam negeri sebagai upaya melindungi stabilitas keamanan Yordania serta mencegah terorisme masuk ke kerajaan."
Mengutip keterangan sumber yang tak bersedia disebutkan namanya, kantor berita AP melaporkan, serangan ke basis ISIS melibatkan Amerika Serikat, Bahrain, Qatar, Arab Saudi, Yordania, dan UAE. Selama ini, AS tak pernah menyebutkan nama negara yang terlibat serangan tersebut.
Serangan udara terhadap basis ISIS ini dilakukan hanya dalam waktu dua pekan setelah AS membentuk sebuah koalisi untuk melawan ISIS, kelompok bersenjata yang membentuk sebuah negara di wilayah Irak dan Suriah dipimpin oleh seorang khalifah.
Gempuran terhadap ISIS itu berlangsung sehari setelah juru bicara ISIS, Abu Mohammed al-Adnani, menyerukan kepada para pendukungnya untuk menyerang dan membunuh warga asing di mana pun mereka berada. Seruan itu disampaikan selama 45 menit melalui siaran video terhadap warga AS, Eropa, Australia, Kanada, dan negara-negara sekutu yang melawan ISIS.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Baca juga:
Resmi, Demokrat Dukung Pilkada Langsung
PDIP: Koalisi dengan PAN dan PPP Sudah Final
Gadis Ini Dipaksa Ibunya Tidur dengan 1.800 Pria
Bentrok TNI-Polri Terkait Penggerebekan BBM