Apa Keunggulan Industri Otomotif RI dari Thailand?  
Reporter: Tempo.co
Editor: Fery Firmansyah
Selasa, 23 September 2014 17:40 WIB
Perakitan mobil di PT Astra Daihatsu Motor. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - President for Supporting Industries Association Thailand, Viroj Sirithanasart, mengatakan ada beberapa keunggulan industri otomotif Indonesia dibandingkan dengan Thailand. (Baca: Baja Otomotif Indonesia Ditantang Masuk Thailand)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Viroj, pabrikan Thailand tidak bisa memasuki semua pasar. "Misalnya, Timur Tengah. Indonesia bisa masuk ke negara-negara itu karena ada kesamaan agama," katanya dalam seminar di Hotel InterContinental, Selasa, 23 September 2014.

Karena itu, ujar Viroj, industri otomotif Thailand akhirnya bekerja sama dengan pabrikan kendaraan di Indonesia. Produsen Thailand, tutur dia, mengirim komponen untuk dirakit dan dipasarkan ke negara-negara tertentu oleh pabrikan Indonesia. (Baca juga: Mobil-mobil Ini Didesain Khusus untuk IIMS 2014)

Keunggulan lainnya adalah segmentasi produk. Menurut Viroj, Thailand selama ini hanya dijadikan basis produksi sedan oleh pemegang merek asal Jepang. Mobil-mobil itu kemudian digunakan untuk menggerojoki pasar Asia. Sedangkan Indonesia dijadikan basis produksi untuk hampir semua kendaraan penumpang, terutama multi-purpose vehicle (MPV). Produknya diserap di dalam negeri dan diekspor ke negara berkembang di Asia dan Timur Tengah. (Baca juga: Bus Scania Buatan Lokal Meluncur di IIMS 2014)

Di sisi lain, Thailand juga punya keunggulan. Salah satunya, kata Viroj, adalah keberadaan industri pendukung yang cukup kuat. Sebagai buktinya, serapan komponen lokal dalam industri otomotif dan perlengkapan rumah tangga di Thailand sudah mencapai 90 persen. "Indonesia masih mempunyai masalah dengan tenaga kerja terampil, sehingga industri pendukungnya belum berkembang," tuturnya.

AMIR TEJO

Berita TerpopulerIstri AKBP Idha Endri Kuasai Harta Bandar Narkoba Golkar Terbelah Hadapi Voting RUU Pilkada Onno W. Purbo Nilai E-Blusukan Jokowi Tak Relevan

 

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi