Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gedung Bekas Tempat Tan Malaka Mengajar Dipugar

image-gnews
.
.
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah resmi memugar gedung bekas kantor Sarekat Islam yang dulu pernah digunakan Tan Malaka mengajar di Kota Semarang, Jawa Tengah. Pemugaran bangunan yang kini sering dijuluki sebagai gedung Balai Muslimin itu diperkirakan memerlukan waktu tiga bulan.

"Pemugaran berdasarkan usulan masyarakat Semarang yang sadar pentingnya sejarah," kata Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan BPCB Jawa Tengah, Gutomo, Selasa, 23 September 2014. (Baca juga: Saweran Selamatkan Gedung Bekas Tan Malaka Ngajar)

Ia menyatakan pemugaran itu sebagai langkah perlindungan gedung setelah dilakukan analisis kajian sejarah dan peninjauan langsung oleh tim Balai Pelestarian Cagar Budaya. Catatannya menunjukkan gedung yang dibangun pada 1919-1920 punya nilai sejarah yang mewakili perintis kemerdekaan di Kota Semarang.

"Selain sebagai gedung yang digunakan oleh kaum pergerakan era 1930-an, gedung itu tempat rapat politik kemerdekaan," kata Gutomo.

Gedung itu konon dibangun atas inisiatif serikat pekerja kereta api di Semarang berdasarkan hasil pengumpulan dana oleh Ketua SI Merah, Semaun. Bangunan tersebut juga tercatat menjadi saksi bisu perang lima hari di Semarang pada 15 Oktober 1945 sebagai tempat pertolongan korban perang dan kantor PMI.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekretaris Komunitas Pegiat Sejarah Semarang Yunantyo Adi berharap, setelah dipugar nanti, gedung tersebut bisa dimanfaatkan untuk bukti sejarah, kegiatan ilmu pengetahuan, pendidikan, keagamaan, kebudayaan, dan pariwisata. "Kami berharap yayasan pengelola welcome terhadap pemanfaatan itu," kata Yunantyo.

EDI FAISOL

Berita lain:
Tak Disetujui DPRD, Jokowi dan Ahok Tetap Bisa Dilantik 

Kronologi Penembakan Empat Tentara Versi TNI AD 

Gamawan: RUU Pemda Disahkan, Jokowi Enak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

15 Tahun C20 Library, Perpustakaan Independen di Surabaya Bertahan

7 Juli 2023

Deretan rak buku yang bisa dibaca oleh pengunjung di Perpustakaan C20 Jalan Dr Cipto Nomor 22, Surabaya. TEMPO/Yolanda Agne
15 Tahun C20 Library, Perpustakaan Independen di Surabaya Bertahan

Delapan tahun lalu, sekelompok orang memaksa diskusi Tan Malaka di Perpustakaan C20 dihentikan. Ini profil perpustakaan independen bertahan 15 tahun.


7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

6 Juni 2023

Jenderal Ahmad Yani. Wikipedia
7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

Jenderal Ahmad Yani hingga Pattimura, termasuk ayah Gus Dur lahir di bulan Juni. Siapa lagi pahlawan nasional kelahiran Juni?


Tan Malaka: Pemikiran, Perjalanan dan Perannya bagi Indonesia

2 Juni 2023

Tan Malaka. ANTARA/Arief Priyono
Tan Malaka: Pemikiran, Perjalanan dan Perannya bagi Indonesia

Sebagai Bapak Republik Indonesia, Tan Malaka memberikan sumbangsih dalam pemikiran untuk dasar negara dan pemikiran lainnya.


Mengingat Tan Malaka, Pahlawan yang Terlupakan

2 Juni 2023

Tan Malaka. id.wikipedia.org
Mengingat Tan Malaka, Pahlawan yang Terlupakan

Tan Malaka salah satu tokoh pejuang kemerdekaan. Sayangnya peninggalan bersejarah yang berkaitan dengannya kurang diperhatikan.


Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

28 April 2023

Rumah kelahiran Tan Malaka di Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota. TEMPO/Fachri Hamzah
Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

Rumah gadang berwarna merah dengan lima gonjong itu merupakan rumah kelahiran Tan Malaka yang ditetapkan sebagai cagar budaya pada 21 Februari 2008.


Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Tan Malaka. ANTARA/Arief Priyono
Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.


Begini Rute Perjalanan 8 Pahlawan Indonesia

19 Agustus 2022

Mohammad Hatta (tengah) di Brussels tahun 1927. Wikipedia
Begini Rute Perjalanan 8 Pahlawan Indonesia

Para pahlawan Indonesia ini melawat dengan tujuan besar: sekolah untuk belajar bagaimana melepaskan diri dari penjajahan.


Kisah Kesaksian Soeharto di Balik Kudeta 3 Juli 1946

3 Juli 2022

Sukarno dan Soeharto
Kisah Kesaksian Soeharto di Balik Kudeta 3 Juli 1946

Letkol Soeharto ditugasi menangkap Jenderal Soedarsono, dari pergerakan Persatuan Perjuangan, dalang kudeta yang tak puas ke PM Sutan Sjahrir.


Soekarni Kartodiwirjo, Tokoh Peristiwa Rengasdengklok dalam Kenangan Putrinya

17 Agustus 2021

Tokoh peristiwa Rengasdengklok, Soekarni Kartodiwirjo besama putrinya Emalia Iragilati dan istrinya, Nursijar Machmoed - Foto. dok. Emalia Iragilati
Soekarni Kartodiwirjo, Tokoh Peristiwa Rengasdengklok dalam Kenangan Putrinya

Emalia Iragilari Sukarni-Lukman merupakan putri bungsu Soekarni Kartodiwirjo. Ia mengenang perjuangan ayahnya di masa kemerdekaan itu.


17 Kata Bijak Pahlawan Nasional, Apa yang Disampaikan Bung Hatta dan Tan Malaka?

16 Agustus 2021

Bung Hatta atau Mohammad Hatta. Wikipedia
17 Kata Bijak Pahlawan Nasional, Apa yang Disampaikan Bung Hatta dan Tan Malaka?

Hari Kemerdekaan 17 Agustus, taklepas dari kiprah para pahlawan nasional. Kita mengenal kata-kata bijak hasil buah pikir mereka.