TEMPO.CO, Padang - Kabut asap kembali tebal di beberapa daerah di Sumatera Barat, Selasa, 23 September 2014. Padahal, beberapa hari sebelumnya asap mulai menipis akibat hujan yang mengguyur rata daerah ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bukittinggi, Asri, mengatakan kabut asap kembali menebal. Ini menyebabkan kualitas udara kembali naik menjadi sedang. "Kemarin sudah mulai membaik, tapi sekarang mulai menebal lagi," ujarnya, Selasa, 23 September 2014. (Baca juga: Sumatera Barat Darurat Asap)
Menurut Asri, hujan yang mengguyur Bukittinggi dan beberapa daerah lainnya di Sumatera Barat hanya berdampak sesaat. Sebab, sumber asap terletak di daerah tetangga, yaitu Sumatera Selatan. "Dampak hujan hanya sementara. Sekarang dapat lagi kiriman (asap) lagi," ujarnya.
Katanya, selama sumber asap di Sumatera Selatan belum padam, daerah ini akan tetap mendapatkan imbasnya. (Baca juga: Sumatera Selatan Siaga Darurat Asap 10 Hari)
Pemerintah Kota Bukittinggi mengimbau masyarakat untuk tetap siaga dan mengurangi aktivitas di luar rumah. "Kita telah membangikan 28 ribu masker sejak beberapa hari yang lalu. Khusus untuk siswa-siswa," ujar Asri.
Data Stasiun Pemantau Atmosfer Global (Global Atmosphere Watch/GAW) Bukittinggi menyebutkan Selasa siang tingkat konsentrasi aerosol atau partikel debu (PM10) mencapai 79 mikrogram per meter kubik. Angka ini termasuk dalam kategori sedang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumatera Barat Pagar Negara mengatakan berdasarkan laporan, kabut asap di enam kabupaten/kota di Sumatera Barat kembali menebal. Di antaranya meliputi Dharmasraya, Sijunjung, Tanah Datar, Bukittinggi, Payakumbuh dan Limapuluh Kota.
"Kualitas udara bergerak ke kategori sedang. Beberapa yang lalu sempat membaik karena hujan. Kita tergantung terhadap sumber api di Sumatera Selatan yang hingga sekarang masih ada," ujarnya.
ANDRI EL FARUQI
Berita lain:
Pembuat Faktur Pajak Palsu Ditangkap
Bantu TNI, Tahir: Tak Ada Makan Siang Gratis
Rincian Anggaran Rapat Kementerian Rp 18 Triliun