TEMPO.CO, Surabaya - Panglima Komando Armada Wilayah Timur Laksamana Muda Sri Mohamad Darojatim mengatakan lalu lintas pelayaran di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, tidak akan ditutup saat persiapan maupun perayaan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia ke-69 di Dermaga Ujung, 7 Oktober 2014.
"Tanjung Perak itu operasinya 24 jam. Kalau kami gunakan latihan selama tiga jam, masih ada 21 jam yang bisa dipakai," kata Darojatim, Rabu, 24 September 2014. (Baca berita lainnya: HUT TNI, Bandara Juanda Belum Pasti Ditutup)
Penggunaan lalu lintas laut di Tanjung Perak, kata Darojatim, sudah dikoordinasikan dengan pihak pelabuhan. Koordinasi itu untuk menyesuaikan jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal yang akan bersandar maupun berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak.
Menurut Darojatim, otoritas pelabuhan telah memahami bahwa area laut yang biasanya dipakai lalu-lalang kapal penumpang maupun kapal kargo akan digunakan untuk HUT TNI. Penggunaan pelabuhan itu sejak masa persiapan maupun waktu hari H pelaksanaan.
HUT TNI ke-69, ujar dia, juga digunakan sebagai ajang untuk memberi tahu kepada masyarakat tentang berbagai alat utama sistem persenjataan yang telah dibeli oleh TNI menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Karena dibeli menggunakan uang rakyat, kata Darojatim, masyarakat wajib mengetahui peralatan tempur tersebut.
"Tahun ini juga genap sepuluh tahun pemerintahan Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Beliau memperhatikan bahwa negara kita harus mempunyai kelengkapan persenjataan yang cukup," katanya. (Baca juga: Demonstrasi Kapal Selam Meriahkan HUT TNI)
Sejumlah pebisnis di pelabuhan sempat khawatir pelabuhan akan ditutup selama perayaan HUT TNI. Selain itu, para penumpang kapal umum berharap agar kegiatan itu tidak terlalu mengganggu aktivitas di Pelabuhan Tanjung Perak.
EDWIN FAJERIAL
Terpopuler:
3 Tudingan Miring Anas kepada Keluarga SBY
Dukung Pilkada di DPRD, Patrialis Akbar Disentil
Ayah Ade Sara Sempat Tak Kenali Jenazah Anaknya