TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara maskapai pelat merah Garuda Indonesia, Pujobroto, menjamin kenaikan tarif batas atas tiket pesawat tidak serta-merta melambungkan harga tiket. Kenaikan tarif maksimal pesawat juga tak akan mempengaruhi harga tiket pesawat yang sudah lebih dulu dibeli konsumen. (Baca:Garuda Indonesia Travel Fair 2014 Raup 223 Miliar)
"Kalau sudah beli tiket ya sudah, tidak akan mengubah harga yang sudah dibeli karena sudah deal dan tinggal terbang," kata Pujo saat dihubungi Tempo, Rabu, 24 Setember 2014. (Baca:Kenaikan Tarif Batas Atas, Ini Kata Garuda)
Garuda Indonesia tetap optimistis bisnis penerbangan tidak bakal langsung loyo dan kehilangan konsumen meskipun ada kenaikan harga. "Indonesia itu pertumbuhan ekonominya bagus, mencapai sekitar 5,9 pertumbuhan. Di lain pihak, industri penerbangan tumbuh 1,5-2 kali lipat pertumbuhan ekonomi," kata Pujo.
Rencana pemerintah untuk menaikkan batas tarif maksimal tiket penerbangan sebesar 10 persen dalam waktu dekat dinilai Pujo tak akan langsung membuat bisnis penerbangan rontok. "Penumpang semakin banyak pilihan saat ini. Mau menggunakan jasa apa disesuaikan dengan kebutuhan untuk efisiensi," ujar dia. (Baca:Tarif Batas Atas Baru Pesawat Segera Disahkan)
Menurut Pujo, banyak faktor yang menunjang peningkatan bisnis penerbangan di Indonesia. Salah satu faktor itu adalah kondisi geografis Indonesia yang terdiri atas gugusan pulau. Banyak orang menyukai perjalanan untuk berpariwisata. Semua itu dapat lebih efisien dengan menggunakan jasa penerbangan. "Pokoknya kebutuhan untuk melakukan penerbangan akan terus meningkat," kata dia.
AISHA SHAIDRA
Terpopuler:
3 Tudingan Miring Anas kepada Keluarga SBY
Panas-panasan, Berapa Honor SPG Cantik IIMS 2014?
Jokowi Emoh Ditanya Lagi Soal Jakarta
Anas dan 466 Politikus yang Dijerat Kasus Korupsi
Dukung Pilkada di DPRD, Patrialis Akbar Disentil
Ayah Ade Sara Sempat Tak Kenali Jenazah Anaknya