TEMPO.CO, London - Penolakan referendum Skotlandia merupakan kabar gembira bagi Inggris, terutama bagi Perdana Menteri David Cameron. Namun, bukan hanya Cameron seorang yang senang dengan kabar ini. Ratu Elizabeth juga girang begitu mengetahui Skotlandia batal lepas dan akan tetap di bawah kekuasaan Inggris Raya.
Dikutip dari Reuters, Selasa, 23 September 2014, kabar itu disampaikan langsung oleh Cameron saat menghadiri sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat. Seorang kru TV sengaja bertanya pada Cameron soal Skotlandia saat sedang berbicara dengan mantan Wali Kota New York Michale Blooomberg.
"Saat saya telepon Ratu, dia terdengar sangat senang. Saya tidak pernah mendengar seseorang sangat senang seperti itu," kata Cameron. (Baca: Menangi Referendum, PM Cameron: Perlu Pembaruan)
Kepada wartawan, Cameron juga mengaku ia sangat stres menunggu hasil penghitungan suara. Dengan kemenangan tipis 50-45, Cameron mengatakan dirinya sempat frustasi dengan rencana kemerdekaan Skotlandia.
"Saya tidak menyangka hasil suara akan beda tipis seperti itu. Rasanya saya ingin menghampiri panitia penyelenggara dan menuntut mereka karena telah membuat perut saya sakit. Saya amat gugup," kata Cameron.
Setelah referendum ditolak, Cameron berencana untuk melakukan pembaruan pemerintahan dan penyelesaian yang adil untuk negara persemakmuran, termasuk Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara.
Di sisi lain, Perdana Menteri Skotlandia Alex Salmond memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya setelah upaya memerdekakan negaranya ditolak oleh mayoritas warga. (Baca: Referendum Ditolak, PM Skotlandia Mundur)
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Wartawan ISIS Digaji Rp 18 Juta per Bulan
Terduga Pembunuh Tiga Remaja Israel Tewas Ditembak
ISIS Sebut Menlu AS 'Pria Tak Disunat'