TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Arif Wibowo, mengatakan fraksinya terus melobi Fraksi Demokrat.
"Sejak kemarin sudah dilakukan, tapi ini bukan soal merapat atau tidak, tapi bagaimana kesamaan pandangan antarfraksi," ujar Arif di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 25 September 2014.
Menurut Arif, sesungguhnya sepuluh syarat yang diminta Demokrat sudah terakomodasi sebagian besar dalam beleid tersebut. (Baca: RUU Pilkada, Demokrat Berkeras Ajukan Opsi Ketiga)
Hanya satu syarat yang belum disepakati, yakni soal uji publik. Demokrat berkukuh panitia uji publik dapat merekomendasikan diskualifikasi terhadap kandidat calon kepala daerah jika bermasalah.
"Delapan fraksi menyatakan uji publik tidak bisa mempengaruhi hasil, hanya untuk pengetahuan publik saja," ujar Arif. (Baca: Pengesahan RUU Pilkada, 3.000 Orang Demo di DPR)
Selain Demokrat, Arif mengaku, pihaknya juga melakukan pendekatan ke fraksi lainnya agar memilih opsi pilkada langsung. Namun, Arif menolak memberi tahu fraksi mana yang mungkin pecah suara. "Kita lihat saja nanti," kata Arif.
Untuk Fraksi PDIP sendiri, Arif memastikan partainya solid dan semua anggota akan datang. "Kami supersolid dan kuat, semua sudah minum obat kuat," ujar Arif bergurau. (Baca: PPP Tegaskan Pilih Pilkada Melalui DPRD)
Hari ini, DPR akan mengesahkan RUU Pilkada. Ada dua opsi yang akan dipilih pagi ini, yakni pilkada langsung dan DPRD. Fraksi PDIP, PKB, dan Hanura sepakat mendukung pilkada langsung. Sedangkan lima lainnya, Gerindra, Golkar, PKS, PAN, dan PPP mendukung pilkada melalui DPRD.
Adapun, Demokrat yang memilih pilkada langsung masih berkeras sepuluh syaratnya masuk dalam beleid, apabila tidak diakomodasi, mereka akan munculkan opsi ketiga.
TIKA PRIMANDARI
Berita lain:
FPI Minta Ahok Jaga Mulut
Wartawati Tempo Dilecehkan Simpatisan FPI
Soal Gantung Diri di Monas, Anas: Siapa Bilang?
Adnan Buyung: Jaksa Penuntut Anas Bodoh