TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pengesahan Revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), pelataran gedung DPR masih sedikit pedemo. "Kami belum berkumpul. Massa lain mungkin akan segera datang," kata Ketua Barisan Relawan Jalan Perubahan, Ferry Alfiand, saat ditemui Tempo di pintu masuk Gedung DPR, Kamis, 25 September 2014.
Pedemo baru terdiri dari dua organisasi masyarakat, yakni Perempuan Indonesia Hebat, dan Barisan Relawan Jalan Perubahan. Masing-masing berjumlah sekitar 30 orang saja. Berbekal satu unit mobil pikap, mereka berunjuk rasa dengan pengeras suara.
Menurut Ferry, massa lainnya akan datang dari berbagai daerah, seperti Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Riau. "Dua orang relawan dari Korea dan Hong Kong pun tengah menuju ke sini," ujarnya.
Dia mengatakan massa tak akan menghentikan aksi unjuk rasa sebelum DPR memutuskan nasib RUU Pilkada. Jika keputusan DPR tak sesuai dengan keinginannya, maka mereka akan melanjutkan aksinya menuju Mahkamah Konstitusi.
Hingga saat ini, aksi unjuk rasa berjalan lancar. Menurut pantauan, aparat kepolisian belum bersiaga untuk menghalau para pedemo. Mereka masih berteduh di bawah pepohonan yang terdapat di area taman DPR. Meski demikian, perlengkapan polisi telah disiapkan di depan para pedemo.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menyatakan tiga ribu orang tercacat akan menyambangi Senayan hari ini. "Jumlah massa yang terdaftar pada kami segitu dari berbagai elemen masyarakat," kata dia.
Karena itu, kata Rikwanto, Kepolisian Polda Metro Jaya akan menurunkan 1.250 orang personel untuk mengamankan gedung parlemen DPR di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan. "Tak ada pengamanan berlebihan. Semua sesuai prosedur," katanya.
Massa yang tercatat akan menuju Senayan hari ini terdiri dari beberapa kelompok, antara lain dari Dewan Eksekutif Nasional Konfederasi Serikat Buruh Sejahter Indonesia (DEN-KSBSI) sebanyak 500 orang, dari kelompok Bara Revolusi Mental sebanyak 500 orang.
PERSIANA GALIH
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
Wartawati Tempo Dilecehkan Simpatisan FPI
FPI Minta Ahok Jaga Mulut
Soal Gantung Diri di Monas, Anas: Siapa Bilang?
Adnan Buyung: Jaksa Penuntut Anas Bodoh