TEMPO.CO, Jakarta - Hotel Grand Kemang kembali menjadi ajang para seniman dan desainer untuk memamerkan karya kreasinya dalam Indonesian Contemporary Art and Design 2014. Tema yang dipilih pada gelaran acara tahunan yang kelima ini adalah Ayatana, Design and Art Beyond Senses.
Tema ini diambil untuk mengungkapkan arti kemanusiaan dalam kehidupan yang makin berubah. “Ini sebuah usaha untuk melihat kembali posisi manusia di tengah perubahan yang sangat cepat,” ujar kurator pameran, Hafiz Rancajale, dalam sambutannya. Nilai kemanusiaan ini yang kemudian dieksplorasi dan ditempatkan oleh para seniman dalam berbagai karyanya.
Direktur Pelaksana ICAD Diana Nasir mengatakan ICAD ingin melebur dinding yang memisahkan antara seni dan desain. "Dulu pameran seni selalu dipisah dengan pameran desain, tetapi sekarang keduanya bisa dipadu menjadi sesuatu yang indah," katanya.
Pameran kali ini akan diselenggarakan hingga enam minggu ke depan. Pameran menampilkan 34 seniman lintas media kontemporer, seperti Angki Purbandono, Eko Nugroho, Agan Harahap, Yosep Anggi Noen, Om Leo, Jompet Kuswidananto, serta puluhan seniman lain.
Seperti pameran ICAD sebelumnya, kali ini pameran juga menampilkan berbagai macam kreasi, seperti seni lukis, patung, desain grafis, instalasi, video dan seni digital.
DIAN YULIASTUTI
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
Wartawati Tempo Dilecehkan Simpatisan FPI
FPI Minta Ahok Jaga Mulut
Soal Gantung Diri di Monas, Anas: Siapa Bilang?
Adnan Buyung: Jaksa Penuntut Anas Bodoh