TEMPO.CO, Palangkaraya – Asap dari kebakaran hutan dan lahan menyebabkan 990 warga Palangkaraya terserang penyakit inspeksi saluran pernafasan (ISPA). "Penyakit ini menyerang anak-anak di bawah usia 12 tahun dan orang dewasa," kata Humas Rumah Sakit DR. Dorrys Sylvanus Palangkaraya, Theodorus Sapta Atmadja, Rabu, 24 September 2014. (Baca: Luas Hutan Terbakar di Palangkaraya 21,26 Hektare)
Dari 990 korban, ada 50 warga yang dirawat. Theodorus menyarankan penduduk tidak melakukan aktivitas di luar rumah selama musim kemarau. Andaikata harus keluar rumah, katanya, sebaiknya menggunakan masker penutup hidung. Para warga juga disarankan memperbanyak minum air putih dan mengkonsumsi vitamin untuk menjaga kondisi tubuh. (Baca:Kabut Asap Kian Pekat)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Kalimantan Tengah menjelaskan bahwa Rabu, 24 September 2014 ini, jumlah titik api (hotspot) mencapai 183 titik. Untuk mengatasi kebakaran lahan yang terus meluas, masih dilakukan pemadaman dari udara (waterboombing) dengan menggunakan dua helikopter milik BNPB.
Kepala BPBD Kalteng Muchtar mengatakan saat ini kebakaran yang terjadi belum bisa dipadamkan. "Karena kebanyakan lokasinya jauh di dalam hutan sehingga tidak bisa dipadamkan tim darat," katanya.
KARANA WW