TEMPO.CO, Jakarta - Pemandangan menarik terjadi saat ramai tarik-ulur sidang paripurna mengesahkan Rancangan Undang-Undang Pilkada di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat dini hari, 26 September 2024. Fraksi Partai Demokrat yang membawa 129 anggota memilih meninggalkan ruang sidang atau 'walk out'. (Baca: Kisruh RUU Pilkada, Bendera PKS Dibakar)
Musababnya, aspirasi partai berlambang Mercy tesebut tak digubris dalam rapat paripurna. Fraksi Demokrat ingin pemilihan kepala daerah dilakukan secara langsung namun dengan 10 persyaratan. Dari fraksi tersebut hanya menyisakan enam anggota yang mendukung pilkada langsung. Mereka adalah Hayono Isman, Ignatius Mulyono, I Gede Pasek Suardka, Edi Sadeli, Hari Wicaksono, dan Lim Swi Kiang.
Ignatius Mulyono meminta pimpinan rapat, Priyo Budi Santoso, untuk memperbolehkan dia dan kelima koleganya menggunakan hak konstitusi mereka dalam voting. Priyo pun mengabulkan permintaan tersebut. Walhasil ketika penghitungan suara, keenam anggota Fraksi Demokrat mendukung pilkada langsung. Sontak keputusan tersebut membuat seisi ruang rapat paripurna gaduh.
Ada pihak yang mencibir, banyak pula pihak memberikan apresiasi. Gede Pasek Suardika saat ditemui usai rapat paripurna mengaku lega bisa menyuarakan aspirasinya. "Usulan RUU ini dari pemerintah, kami (Fraksi Demokrat) perwakilan dari pemerintah, jadi harus ikut andil sampai selesai," kata dia kepada wartawan.
Pasek mengaku tak menjalin komunikasi dengan kelima koleganya di Fraksi Demokrat untuk tak meninggalkan ruang rapat. Dia pun mengaku kaget bahwa Hayono cs bakal ikut memberikan suara untuk opsi pilkada dilakukan secara langsung. "Jadi ini murni cara pandang kami yang sama, kami tidak janjian sebelumnya," kata dia sambil tersenyum.
Meski kalah jumlah suara, Pasek mengaku puas. Dia pun meminta fraksi-fraksi pendukung pilkada langsung untuk legowo. "Sudah sejatinya demokrasi itu berbeda pendapat, harus dihargai," kata dia. (Baca juga: Peta RUU Pilkada: Kubu Prabowo 233, Jokowi 237)
Berdasarkan rekapitulasi hasil voting, Fraksi-fraksi pendukung pilkada oleh DPRD, seperti PAN, PKS, PPP, Golkar, dan Gerindra, menang dengan 256 suara. Sedangkan tiga fraksi pendukung pilkada langsung, yakni PDI Perjuangan, PKB, dan Hanura, hanya memperoleh 135 suara.
INDRA WIJAYA
Berita terpopuler lainnya:
Wartawati Tempo Dilecehkan Simpatisan FPI
FPI Minta Ahok Jaga Mulut
Soal Gantung Diri di Monas, Anas: Siapa Bilang?
Adnan Buyung: Jaksa Penuntut Anas Bodoh