TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Golkar, Ginanjar Kartasasmita, menyatakan partainya masih memiliki peluang untuk bergabung ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla. Asalkan partai berlambang pohon beringin itu mendukung pemerintahan Jokowi-Kalla. (Baca: RUU Pilkada, Ujian Kekompakan Koalisi Pro-Prabowo)
"Mudah-mudahan kalau Golkar mendukung Jokowi-JK masih mungkin," kata Ginanjar usai bertemu dengan Jokowi-Kalla dan Tim Transisi di kantor Tim Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 25 September 2014. (Baca: PPP Masuk Menteri, Suryadharma: Bersyukur, tapi... )
Golkar, kata Ginanjar, memiliki kesempatan bergabung sebelum Jokowi-Kalla dilantik pada 20 Oktober mendatang. "Masih mungkin asalkan terjadi sebelum 20 Oktober," ujar mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah tersebut. (Baca: Fahri Hamzah: Jokowi Kayak Enggak Pede)
Namun, Golkar sampai saat ini masih konsisten berada di dalam Koalisi Merah Putih yang terdiri dari gabungan sejumlah partai, Gerindra, PKS, PAN, dan PPP. Untuk PAN dan PPP, sinyal merapatnya kedua partai tersebut semakin kencang. (Baca juga: Jokowi: Bangsa Besar Tidak Cukup Dibangun Empat Partai)
Sinyal itu terlihat jelas saat PPP dan PAN menghadiri musyawarah kerja nasional PDIP di Semarang, Jawa Tengah, pada pekan lalu. Peluang kedua partai tersebut untuk bergabung sebesar 80 persen.
SINGGIH SOARES
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | Parkir Meter | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
'Jangan Ada Pemberlakuan Jilbab untuk Non-Muslim'
Parkir Meter, DKI Raup Rp 120 miliar Setahun
Dolmen Ditemukan di Semak-semak Gunung Padang
RUU Pilkada, Kubu Jokowi Merasa Dibohongi Demokrat
Era Pilkada Langsung Akhirnya Tamat