TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah aparat kepolisian tampak berdiri di sepanjang kolong jalan layang Semanggi. Di antaranya ada yang memegang senjata laras panjang. Pengamanan seperti ini tentu tak setiap hari dilakukan. Apalagi sekarang sedang hangat soal pro-kontra pengesahan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah oleh DPR.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan pengamanan itu tak ada kaitannya dengan pengesahan UU Pilkada dan tak mengisyaratkan bahwa situasi Ibu Kota dalam keadaan genting. Rikwanto menjelaskan, pengamanan itu dilakukan untuk mencegah kejahatan jalanan yang sering terjadi di Jakarta. "Terutama terhadap kejahatan pencurian dengan kekerasan, pencurian kendaraan bermotor, dan narkotik," kata Rikwanto, Jumat, 26 September 2014.
Karena itu, di sejumlah titik yang dianggap rawan, petugas Polda Metro Jaya beserta jajaran kepolisian resor di masing-masing wilayah mendirikan pos pantau. Pos-pos tersebut diisi sejumlah anggota kepolisian dari beberapa unit, yaitu polisi lalu lintas, Sabhara, dan Brigade Mobil. "Mereka standby untuk memantau situasi di lokasi," katanya.
Dia menuturkan, dengan adanya pos pantau tersebut, setiap kali ada kejadian yang dapat mengganggu keamanan, personel yang berada di pos tersebut bisa bergerak lebih dulu. "Mereka bergerak duluan sebagai pencegahan," ujarnya. Namun, jika situasi memburuk, tentu akan ada tindakan lanjutan. "Dalam situasional, reserse pun bisa turun."
Dalam setiap pos pantau, setidaknya terdapat 6-12 personel kepolisian. Mereka ditempatkan di pos-pos yang telah didirikan oleh polres setempat. Menurut Rikwanto, letak pendirian pos ditentukan oleh polres dengan mempertimbangkan tingkat kerawanan di lokasi itu. "Titik posnya tergantung tingkat kerawanan di setiap wilayah," ujarnya. Selain untuk mencegah kejahatan, pos pantau tersebut didirikan guna membantu mengurai kemacetan. Itu sebabnya ada polisi lalu litas di dalam pos tersebut.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono memastikan kegiatan tersebut akan terus dilakukan sepanjang tahun untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat. "Kami hadirkan kepolisian di tengah warga untuk keamanan," katanya.
Awalnya, kata Unggung, mungkin warga merasa aneh dengan kehadiran anggota kepolisian itu. Namun dia yakin lama-kelamaan masyarakat akan terbiasa. "Ini untuk mencegah kejahatan di masyarakat," katanya.
Dia menginformasikan pula alasannya menyiagakan anggota Brimob. Personel Brimob dengan senjata lengkap dihadirkan untuk menjaga para personel lain yang berjaga. "Mereka hadir untuk menjaga anggota yang berjaga," katanya.
NINIS CHAIRUNNISA
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | Parkir Meter | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
'Jangan Ada Pemberlakuan Jilbab untuk Non-Muslim'
Parkir Meter, DKI Raup Rp 120 miliar Setahun
Dolmen Ditemukan di Semak-semak Gunung Padang
RUU Pilkada, Kubu Jokowi Merasa Dibohongi Demokrat
Era Pilkada Langsung Akhirnya Tamat