TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, menilai sikap Partai Demokrat yang walkout saat paripurna pembahasan revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah menunjukkan watak asli partai itu. "Demokrat minta didukung, tapi malah lari. Drama saja mereka itu," kata Eva ketika dihubungi, Jumat, 26 September 2014. (Baca: RUU Pilkada, SBY Minta Dalang Walkout Diusut)
PDIP, menurut Eva, siap mendukung berapa pun syarat yang diminta Demokrat asal mereka Pilkada langsung. "Mau sepuluh, 50 syaratnya, kami siap mendukung. Tapi mereka malah balik kanan. Mereka memang tidak sungguh-sungguh mendukung pilkada lansung," ujar anggota Komisi Hukum DPR itu. (Baca: #ShameOnYouSBY Jadi Trending Topik di Twitter)
Eva menilai ulah Demokrat itu akan membuka aibnya sendiri di mata masyarakat. "Publik juga tidak bodoh, nanti akan ketahuan," tuturnya. Kendati demikian, Eva menyadari, dalam dunia politik, banyak yang bermuka dua. "Riil politik, ya, kayak kemarin itu, jumlah yang menentukan." (Baca: Drama Penghapusan Pilkada Langsung)
Pada Jumat dinihari, 26 September 2014, rapat paripurna DPR menetapkan pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Keputusan tersebut merupakan hasil pemungutan suara terbanyak atau voting. (Baca: UU Pilkada Sah, Ridwan Kamil: Semoga Tuhan Bersama Kita)
Berdasarkan rekapitulasi hasil voting, fraksi-fraksi pendukung pilkada oleh DPRD, yakni PAN, PKS, PPP, Golkar, dan Gerindra, menang dengan 256 suara. Sedangkan tiga fraksi pendukung pilkada langsung, yakni PDIP, PKB, dan Hanura, hanya memperoleh 135 suara. (Baca: Walkout Paripurna RUU Pilkada, Demokrat Pengecut)
Fraksi Demokrat dengan anggota yang hadir 129 orang memilih walkout lantaran aspirasi mereka terkait dengan pilkada langsung dengan sepuluh syarat ditolak. Fraksi Demokrat hanya menyisakan enam suara yang menyatakan mendukung pilkada langsung.
LINDA TRIANITA
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | Parkir Meter | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
'Jangan Ada Pemberlakuan Jilbab untuk Non-Muslim'
Parkir Meter, DKI Raup Rp 120 miliar Setahun
Dolmen Ditemukan di Semak-semak Gunung Padang
RUU Pilkada, Kubu Jokowi Merasa Dibohongi Demokrat
Era Pilkada Langsung Akhirnya Tamat