TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Mata Biru, Wahyu Ramadan, mengatakan alat bayar mesin parkir meter masih menggunakan koin. Perusahaan ini merupakan operator sistem perparkiran baru yang mulai diterapkan di DKI Jakarta. (Baca: Uji Coba Parkir Meter di Sabang)
Wahyu menuturkan koin yang digunakan adalah pecahan Rp 500 dan Rp 1.000. "Tapi kalau enggak ada tenang saja, soalnya juru parkir sedia recehan buat ditukar," katanya saat ditemui di Jalan Haji Agus Salim, Kamis malam, 25 September 2014. (Baca: Pakai Parkir Meter DKI Raup Ratusan Miliar)
Selama tiga bulan ke depan, parkir meter akan diujicobakan di kawasan Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Alat itu sebenarnya bekerja dengan menggunakan uang elektronik. Warga menjumpai sistem yang sama seperti saat naik kereta komuter atau bus Transjakarta.
Dia mengatakan penggunaan uang elektronik akan diterapkan setelah masa uji coba selesai. Sebab, pihaknya masih mengurus instalasi mesin agar terkoneksi dengan bank yang menjadi rekanan.
Rencananya, PT Mata Biru akan memasang sebelas pakir meter di sepanjang Jalan Sabang. Pemasangan alat ini diharapkan mampu mengurangi kemacetan akibat pengendara yang menggunakan badan jalan untuk parkir di kawasan tersebut.
PUTRI ADITYOWATI
Terpopuler:
RUU Pilkada, Kubu Jokowi di Ambang Kekalahan
Bendera PKS Dibakar, Jumhur: Massa Marah
Peta RUU Pilkada: Kubu Prabowo 233, Jokowi 237
LBH Jakarta: Ahok Bisa Laporkan FPI