TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan mesin parkir meter yang ada di Jalan Haji Agus Salim atau Jalan Sabang akan dilengkapi dengan kamera closed circuit television (CCTV). Pemasangan ini bertujuan memperketat pengawasan parkir di kawasan tersebut. "CCTV dipasang agar pengawasannya terpadu," kata Ahok di Balai Kota, Kamis, 25 September 2014.
Parkir meter merupakan alat yang tersambung ke pusat data Unit Pelaksana Teknis Parkir DKI Jakarta dengan menerapkan global positioning system (GPS) pada stiker yang diterakan di kendaraan. (Baca: Bayar Parkir Meter, Siapkan Koin Rp 500 dan 1000)
Ahok menjelaskan, mesin parkir meter akan diluncurkan secara perdana hari ini, Jumat, 26 September 2014. Sebuah mesin parkir meter mampu mendeteksi 10-15 mobil. Konsumen, kata dia, tak lagi membayar kepada juru parkir, tapi diatur oleh mesin dengan tarif Rp 4.000-5.000 per jam. (Baca: Parkir Meter, DKI Raup Rp 120 miliar Setahun)
Tak hanya di mesin tersebut, Ahok berujar, CCTV juga akan dipasang di gantry pada mesin sistem jalan berbayar elektronik (electronic road pricing/ERP). Alat pemindai pada mesin yang berupa gerbang itu akan mendeteksi on-board unit (OBU) pada mobil yang melintas. Dengan begitu, saldo yang tertera pada OBU akan berkurang secara otomatis. (Baca: Pengamat: Waspadai Permainan Harga di Parkir Meter)
Ahok berujar, CCTV pada gantry ERP berfungsi mencocokkan mobil yang melintas di bawah gantry dengan jumlah yang terdeteksi pada kamera CCTV. Dengan begitu, perbaikan alat ketajaman pada gantry dapat ditingkatkan bila belum memenuhi syarat. "Ketajaman alat pemindainya akan ditingkatkan terus," ujar Ahok. (Baca juga: Rugi Rp 200 M per Tahun, DKI Gunakan Parkir Meter)
LINDA HAIRANI
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | Parkir Meter | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
'Jangan Ada Pemberlakuan Jilbab untuk Non-Muslim'
Parkir Meter, DKI Raup Rp 120 miliar Setahun
Dolmen Ditemukan di Semak-semak Gunung Padang
RUU Pilkada, Kubu Jokowi Merasa Dibohongi Demokrat
Era Pilkada Langsung Akhirnya Tamat