TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan optimistis mampu menyelesaikan masalah hak karyawan Merpati Airlines sebelum masa jabatannya berakhir. "Bisa selesai, mudah-mudahan," ujarnya, Jumat, 26 September 2014.
Dahlan masih enggan menjelaskan langkah penyelesaian yang akan diambilnya. "Kalau saya ceritakan sekarang, nanti ribut. Malah tak jadi lagi," ujarnya. Ia mengatakan langkah tersebut menyangkut banyak pihak, sehingga riskan jika diungkapkan saat ini.
Dahlan hanya menjelaskan, yang menjadi prioritas utamanya adalah hak karyawan. Ia mengaku tak ada hal lain yang dijanjikan selain hak karyawan. "Saya tak bisa menyelesaikan seluruh keinginan, hanya hak karyawan," ujarnya.
Maskapai penerbangan Merpati Airlines terancam bangkrut. Maskapai ini menanggung utang sebesar Rp 7 triliun. Selain itu, sudah delapan bulan karyawan tak menerima gaji akibat pengelolaan manajemen yang buruk.
Sehari sebelumnya, Dahlan juga mengungkapkan hal yang sama di gedung Kementerian BUMN. Dia mengatakan jalan yang ditempuh akan berbelit. "Caranya agak muter, memerlukan banyak perizinan dari berbagai stakeholder," ujarnya. Ia mengatakan ada teknik-teknik tertentu untuk memperjuangkan hak-hak karyawan Merpati.
DINI PRAMITA
Berita Terpopuler
Bendera PKS Dibakar, Jumhur: Massa Marah
RUU Pilkada, Kubu Jokowi di Ambang Kekalahan
Kisruh RUU Pilkada, Bendera PKS Dibakar
RUU Pilkada, Ahok: Ada Isu Sogokan Rp 150 Juta
KPK Hattrick Tangkapi Gubernur Riau
RUU Pilkada, SBY Pasrah dengan Keputusan DPR