TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umroh Abdul Djamil dan petugas Kementerian Agama sedang menyiapkan transportasi yang akan digunakan jemaah ketika akan wukuf.
"Karena jumlah jemaah banyak sehingga transportasi harus dipersiapkan," kata Djamil saat dihubungi Tempo, Jumat, 26 September 2014. (Baca: Calon Haji Asal Kuningan Meninggal di Arab Saudi)
Baca Juga:
Saat ini, konsentrasi petugas terpusat pada penyiapan bus untuk mengangkut jemaah dari tempat penginapan ke lokasi untuk melakukan wukuf.
"Petugas mendata kembali untuk mengetahui jumlah bus yang dibutuhkan," kata Djamil. Sampai saat ini memang belum diketahui berapa jumlah bus yang akan dipakai. "Yang pasti puluhan karena untuk mengangkut 155.000 jemaah." (Baca: Resep Calon Haji Tertua Asal Sulawesi Tenggara)
Persiapan harus dilakukan karena kondisi puncak mobilisasi jemaah juga dilakukan oleh petugas haji dari negara lain untuk jemaah mereka masing-masing.
Setiap bus, katanya, akan diberi tanda, selain bendera Indonesia agar jemaah tidak tersesat. Berdasarkan pengalaman, saat perpindahan jemaah seperti ini banyak jemaah yang tersesat.
"Mereka tidak mengerti daerah dan banyak yang tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa setempat," kata Djamil.
ODELIA SINAGA