TEMPO.CO, Jakarta - Tanda pagar bertulisan "ShameOnYouSBY" sudah turun dari peringkat teratas trending topic media sosial Twitter di Indonesia dan dunia. Sejak Sabtu siang, 27 September 2014, topik utama Twitter bergeser ke final liga bola sepak Australia, atau AFL Cup. Bahkan #AFLGrandFinal menjadi trending topic worldwide atau topik bahasan dunia sejak pukul 10.00 WIB.
Tagar ShameOnYouSBY sempat memuncaki trending topic Twitter Indonesia kemarin. Bahkan pagi tadi sekitar pukul 05.00 WIB, tagar tersebut masih berdiri pada urutan pertama pengguna Twitter Indonesia. (Baca: UU Pilkada Dibahas Media Arab News)
Tagar tersebut muncul lantaran kekecewaan pengguna Twitter terhadap pengesahan RUU Pilkada yang menghapus pemilihan kepala daerah langsung. Sebagai gantinya, kepala daerah seperti gubernur, wali kota, dan bupati dipilih oleh DPRD.
Susilo Bambang Yudhoyono dianggap ikut bertanggung jawab atas pengesahan RUU tersebut. Sebab, RUU itu diusulkan oleh pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri. Amarah masyarakat dan pengguna Twitter kian menjadi ketika Fraksi Partai Demokrat memilih walk out dari ruang rapat paripurna karena usulannya tentang pilkada langsung dengan sepuluh syarat ditolak. (Baca: UU Pilkada, KPUD Sumbar Tunda 14 Pilkada)
Meski sudah turun dari trending topic, sampai saat ini masih banyak pengguna Twitter Indonesia yang berkicau dengan tagar ShameOnYouSBY. Sebagai contoh akun Twitter bernama Adhi Ksp yang mencibir pernyataan SBY yang mengaku tak tahu-menahu keputusan walk out Fraksi Demokrat. (Baca: SBY Sebut Logika UU Pilkada Tak Sinkron)
"Pak SBY seolah-olah tidak tahu soal walk out. Padahal Ruhut (Ruhut Sitompul) mengungkapkan perintah WO datang dari dia sendiri," kicau Adhi. Bahkan banyak juga pengguna Twitter yang sengaja menulis tagar ShameOnYouSBY tanpa berkomentar apa pun.
INDRA WIJAYA
Terpopuler:
UU Pilkada Tak Berlaku di Empat Daerah Ini
Pilkada, PPP: Demokrat Mainkan Skenario Prabowo
Prabowo Senang Pilkada Langsung Dihapus
Demokrat Walkout RUU Pilkada, Jokowi: Catat Itu
Pilkada, Nurhayati Tak Jawab Soal Deal Pro-Prabowo