Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tolak Pilkada Lewat DPRD Bisa Samai Arab Spring

image-gnews
Warga Indonedia di New York melakukan demonstrasi menyatakan kekecewaan mereka terhadap SBY, yang sedang berkunjung ke Amerika, terkait lolosnya RUU Pilkada tidak langsung, New York, 27 September 2014. Koleksi Khusus/Dok. TEMPO
Warga Indonedia di New York melakukan demonstrasi menyatakan kekecewaan mereka terhadap SBY, yang sedang berkunjung ke Amerika, terkait lolosnya RUU Pilkada tidak langsung, New York, 27 September 2014. Koleksi Khusus/Dok. TEMPO
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:- Direktur Politicawave, Yose Rizal, menyatakan gelombang penolakan dari sejumlah kelompok dan ribuan netizen di jejaring sosial atas pemilihan kepala daerah melalui Dewan Perwakilan rakyat Daerah bisa menjadi fenomena besar. “Berkaca dari sejarah di berbagai belahan dunia, fenomena Arab Spring dan occupy Wall Street movement bukanlah suatu hal mustahil bisa terjadi di Indonesia,” ujar Yose dalam siaran pers yang diterima, Sabtu, 27 September 2014.

Arab Spring merupakan sebutan yang diberikan terkait aksi demonstrasi dan perlawanan rakyat di Timur Tengah dan Afrika Utara yang menggeliat sejak 2010. Gelombang demonstrasi itu berakhir dengan jatuhnya rezim berkuasa di negara-negara di kawasan tersebut.(Baca:Tagar #ShameOnYouSBY Dominasi Perbincangan Netizen)


Sedangkan Occupy Wall Street movement merujuk pada gerakan protes yang berkembang di distrik keuangan Wall Street, New York City, sekitar September 2011 untuk memrotes berbagai persoalan seperti ketimpangan ekonomi, peningkatan pengangguran, dan korupsi yang terus terjadi. Protes di New York City ini mendorong munculnya protes dan gerakan “occupy” serupa di seluruh dunia.

Menurut Yose, gelombang penolakan itu bisa menjadi besar lantaran mendapat perhatian luas dari masyarakat. Pantauan PoliticaWave, selama 48 jam sejak Kamis, 25 september 2014 jelang rapat paripurna pengesahan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah, hingga Jumat siang, 26 September 2014, terdapat 279.619 percakapan di dunia maya. (Baca:Mantan Hakim MK: Peluang Uji Materi UU Pilkada 50:50)

Twitter menjadi kanal sosial media yang paling banyak digunakan dengan 274.936 percakapan. Forum seperti Kaskus menempati urutan kedua dengan 1.646 percakapan dan Facebook di urutan ketiga dengan 1.045 percakapan. Terpantau pula pemberitaan online terkait topik ini dengan total 1.884 berita.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yose mengatakan, paripurna DPR yang mengesahkan pemilihan kepala daerah dipilih lewat DPRD meninggalkan rasa kecewa yang dalam bagi mayoritas masyarakat. Banyak netizen yang menyebut keputusan itu sebagai kemunduran demokrasi. Namun menurut Yose, pengesahan RUU Pilkada itu bukan akhir episode. Dalam pantauan Politicawave di sosial media netizen terus aktif menyerukan gerakan merebut kembali hak memilih secara langsung di berbagai kanal sosial media. (Baca:UU Pilkada Dibahas Media Arab News )

Di Twitter ada tagar #dukung pilkada langsung dan dibahas dalam 3.100 percakapan. Tagar lain seperti #savedemocracy dan #timetofightback terus bermunculan. Netizen juga merespon positif pemberitaan soal Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil dan Perludem yang akan mengajukan gugatan banding. “Suara rakyat lebih kuat dari suara dewan adalah keniscayaan di negara Demokrasi.”
IRA GUSLINA SUF


Baca juga:
Raisa, Gigi, dan JKT 48 Ramaikan Penutupan IIMS

Ketemu Dubes Asing, Risma Kebanjiran Tawaran Join

Kasus IM2, Operator Internet Minta Fatwa MA

Indonesia Raya Akhirnya Berkumandang di Incheon



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

1 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

9 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru


Cara Melihat Password Twitter atau X Secara Mudah

36 hari lalu

Berikut cara melihat password Twitter atau X karena lupa dan cara mengubahnya secara mudah. Bisa melalui email atau SMS. Foto: Canva
Cara Melihat Password Twitter atau X Secara Mudah

Berikut cara melihat password Twitter atau X karena lupa dan cara mengubahnya secara mudah. Bisa melalui email atau SMS.


Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

37 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.


Cara Lihat Email dan Password Twitter yang Mudah Tanpa Ribet

37 hari lalu

Ada beberapa cara lihat email dan password Twitter. Salah satunya adalah menggunakan fitur
Cara Lihat Email dan Password Twitter yang Mudah Tanpa Ribet

Ada beberapa cara lihat email dan password Twitter. Salah satunya adalah menggunakan fitur "Lupa Kata Sandi". Berikut ini beberapa cara lainnya.


Uang Pesangon Tak Dibayar, Mantan Pejabat Eksekutif Twitter Gugat Elon Musk

50 hari lalu

Elon Musk telah memberhentikan Chief Executive Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan kepala urusan hukum dan kebijakan Vijaya Gadde. Musk menuduh mereka menyesatkan dirinya dan investor Twitter atas jumlah akun palsu di platform media sosial itu. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Uang Pesangon Tak Dibayar, Mantan Pejabat Eksekutif Twitter Gugat Elon Musk

Sejumlah mantan pejabat level eksekutif di Twitter melayangkan gugatan ke Elon Musk karena belum juga membayar uang pesangon setelah dipecat Musk


Korban Bullying Binus School Serpong Foto Pegang Botol Miras di RS, Ini Penjelasan Orang Tua

52 hari lalu

Ibu korban bullying saat berbincang dengan kuasa hukum dan mitra UPTD PPA Kota Tangerang Selatan, Sabtu 2 Maret 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Korban Bullying Binus School Serpong Foto Pegang Botol Miras di RS, Ini Penjelasan Orang Tua

Ibu korban bullying geng pelajar Binus School Serpong, W, buka suara soal viral foto buah hatinya memegang diduga botol miras saat di rumah sakit


Kominfo Bakal Panggil Perwakilan Media Sosial X, Tangani Iklan Judi Online

54 hari lalu

Kominfo Bakal Panggil Perwakilan Media Sosial X, Tangani Iklan Judi Online

Kominfo merespon keluhan warganet yang geram dengan maraknya promosi judi online di platform media sosial X, dulu Twitter.


Pemerintah akan Jemput Paksa Twitter karena Iklan Judi Online?

54 hari lalu

Logo X terlihat di bagian atas kantor pusat platform X, dahulu Twitter, di pusat kota San Francisco, California, AS. REUTERS/Carlos Barria
Pemerintah akan Jemput Paksa Twitter karena Iklan Judi Online?

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengagendakan memanggil Twitter karena adanya iklan judi online.


Korban Bullying Binus Serpong Minta Perlindungan LPSK atas Isu Liar di Twitter

23 Februari 2024

Suasana di kawasan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita perundungan siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Selain itu siswa yang menyaksikan kejadian perundungan tanpa memberikan pertolongan akan dikenakan sanksi disiplin keras. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Korban Bullying Binus Serpong Minta Perlindungan LPSK atas Isu Liar di Twitter

Beredar di Twitter isu anak korban bullying di Binus School Serpong diduga pernah melakukan pelecehan