TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tebet Timur 11 Pagi, Jakarta Selatan, Boriyem mengatakan atap sekolahnya runtuh. Padahal sekolah ini baru direnovasi pada Desember 2012. "Saya tidak tahu kenapa bisa runtuh begini," katanya saat ditemui di SDN Tebet Timur 11, Ahad, 28 September 2014. (Baca: Atap Roboh, SD 011 Tebet Timur Terbakar).
Menurut Boriyem, saat itu atap sekolah direnovasi karena memang sudah tidak layak. Perbaikan juga dilakukan oleh pemborong pada kusen jendela, genteng, dan mengecat sebagian bangunan selama kurun waktu September-Desember 2012. "Pihak sekolah hanya menerima beres saja," ujarnya.
Namun Boriyem bersyukur, runtuhnya atap sekolah dan berujung kebakaran tidak terjadi pada hari belajar. Pada Senin, 29 September 2014, siswa-siswi SDN Tebet Timur 11 diharapkan hadir ke sekolah seperti biasa. "Kita akan melaksanakan doa bersama juga," ujar Boriyem.
Boriyem mengaku baru tahu sekolah yang dipimpinnya runtuh dan terbakar pada Sabtu, 27 September 2014, pukul 17.00 WIB. Saat tiba di lokasi, api sudah padam. Atap yang runtuh juga menimpa ruang kepala sekolah. "Untung, api tidak merambat ke sana, jadi berkas-berkas penting masih bisa diselamatkan." (Baca juga: Ribuan Sekolah di Kabupaten Bekasi Rusak)
Berdasarkan pantauan Tempo, atap yang runtuh menimpa Ruang Kelas I hingga Kelas V, termasuk Ruang Kepala Sekolah yang terletak di antara Ruang Kelas I dan Kelas II. Efek kebakaran paling parah terlihat di Ruang Kelas V, tempat api berasal, sebelum kemudian merambat ke Ruang Kelas IV. Ruang-ruang kelas berukuran 6 x 8 meter ini masih dipasangi garis polisi.
INDRI MAULIDAR
Berita Terpopuler
PPP: Amarah SBY Melengkapi Skenario
Dua Cara SBY Selamatkan Citra di UU Pilkada
Ramadhan: SBY Tak Pernah Instruksikan Walkout