TEMPO.CO, Ponorogo - Puluhan ekor kambing dan itik milik warga di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mati misterius sejak Agustus lalu. Matinya ternak-ternak peliharaan warga itu diduga karena diserang oleh sekawanan anjing hutan.
"Kami perkirakan anjing hutan itu turun ke permukiman untuk mencari mangsa. Sebab, pada musim kemarau sekarang hutan mengalami kekeringan. Makanan untuk binatang-binatang buas berkurang," kata Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan Dinas Pertanian Ponorogo Andi Susetyo, Senin, 29 September 2014. (Baca berita lain: Mayat Wanita Ditemukan saat Digerogoti Anjing Hutan)
Menurut dia, anjing hutan itu menyerang hewan ternak warga empat desa di Kecamatan Sawoo, yaitu Desa Kori, Ngindeng, Grogol, dan Tugurejo. Secara geografis, desa-desa itu memang terletak di kaki bukit. Jumlah kambing dan bebek yang mati diserang hewan buas, kata dia, tidak kurang dari 50 ekor. "Setelah diperiksa, diketahui adanya luka bekas gigitan pada bangkai hewan ternak tersebut. Ada juga yang isi perutnya terburai," ujar Andi.
Kepala Desa Grogol, Rohmat, menambahkan, anjing hutan menyerang kambing dan itik yang berada di dalam kandang pada malam hari. Setelah memangsa sebagian dagingnya, anjing-anjing tersebut kabur dengan cara melompati kandang. Dengan sederet kejadian itu, warga desa setempat meningkatkan pengawasan terhadap hewan ternak mereka. (Baca juga: Anjing Liar Bunuh 14 Kanguru di Ragunan)
Namun hingga saat ini warga belum berhasil menangkap hewan buas yang diketahui berwarna hitam tersebut. Karena itu, Rohmat telah memberi anjuran agar kambing maupun bebek para peternak tersebut dijual lebih dulu agar tidak menderita kerugian yang kian bertambah. "Lebih baik dijual dulu. Nanti, setelah aman, bisa beli lagi daripada harus menunggui kandang setiap malam," ujarnya.
Penjualan kambing, menurut dia, mendatangkan dua keuntungan bagi peternak. Pertama, meminimalkan dari serangan anjing hutan. Selain itu, harga kambing sedang melonjak menjelang Idul Adha seperti sekarang ini. (Lihat pula: Serigala Gasak Kambing Kurban)
NOFIKA DIAN NUGROHO
TERPOPULER
2 Alasan Lucu Soal SBY Gugat UU Pilkada
'SBY Kecewa UU Pilkada, tapi Rakyat Tidak Bodoh'
5 Argumen DPR Soal Pilkada DPRD yang Terbantahkan
Koalisi Prabowo Usulkan Pilpres oleh MPR Lagi