TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk meluncurkan layanan Mikro Mandiri Sejahtera bagi masyarakat menengah ke bawah. Layanan ini diluncurkan sebagai respon minimnya akses masyarakat kecil terhadap lembaga keuangan formal. "Akses masyarakat kecil terhadap keuangan hanya 19,58 persen. Tingkat literasi keuangan mereka cukup rendah," kata Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin saat melakukan sosialisasi di Pasar Petojo Ilir, Jakarta, Senin, 29 September 2014.
Budi mengklaim layanan Mikro Mandiri Sejahtera merupakan inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan akses masyarakat kecil terhadap lembaga keuangan. Nantinya layanan ini akan berisi paket tabungan, investasi, serta asuransi mikro. (Baca: Bank Mandiri Salurkan Kredit UMKM Rp 64,60 Triliun)
Salah satu kemudahan dalam layanan ini, kata Budi, di antaranya setoran awal yang hanya Rp 50 ribu. Bank Mandiri, melalui anak usahanya seperti BSM dan MMI, juga menyediakan produk investasi cicil emas dan reksadana. Di lain pihak, AMFS dan MAGI akan memberikan layanan asuransi mikro.
Layanan Mikro Mandiri Sejahtera tersebut merupakan hasil kolaborasi Bank Mandiri dengan perusahaan-perusahaan anak, seperti AXA Mandiri Financial Service (AMFS), Mandiri AXA General Insurance (MAGI), Mandiri Manajemen Investasi (MMI), dan Bank Syariah Mandiri (BSM).
Senada dengan Budi, Direktur Micro & Retail Banking Bank Mandiri Hery Gunardi juga mengklaim bahwa layanan ini akan membuat masyarakat semakin tertarik menabung dan berinvestasi. Dalam layanan cicil emas, misalnya, masyarakat dapat berinvestasi logam mulia 1 gram 24 karat bersertifikat Antam dengan uang muka pembelian hanya Rp 100 ribu dan angsuran pembelian sebanyak 12 kali. Masyarakat juga bisa melakukan investasi berkala untuk produk reksadana dengan pembelian awal Rp 100 ribu dan pembelian berkala selanjutnya juga sebesar Rp 100 ribu per bulan selama minimal 12 bulan.
Selain itu, kata Hery, asuransi mikro Bank Mandiri juga diyakini akan mudah diakses karena premi yang dikeluarkan hanya Rp 50 ribu per tahun. "Adapun nilai pertanggungan adalah Rp 5-25 juta bagi nasabah yang meninggal dunia karena kecelakaan," kata dia.
Hery berharap dengan layanan ini, penetrasi pada sektor bisnis mikro akan semakin besar. Hingga akhir Juni 2014, nilai tabungan mikro Mandiri mencapai sebesar Rp 5,17 triliun dengan 1,7 juta nasabah. Jumlah itu naik 53 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. "Dari sektor penyaluran pembiayaan mikro, per Juni 2014 mencapai Rp 30,96 triliun. "Atau naik sebesar 30 persen dari tahun sebelumnya."
FAIZ NASHRILLAH
Berita Terpopuler
2 Alasan Lucu Soal SBY Gugat UU Pilkada
'SBY Kecewa UU Pilkada, tapi Rakyat Tidak Bodoh'
5 Argumen DPR Soal Pilkada DPRD yang Terbantahkan
Cari Dalang UU Pilkada, SBY Diminta Introspeksi
5 Alasan iPhone 6 Bakal Dianggap Produk Gagal