TEMPO.CO, Bandung: Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwi Atmoko mengatakan pemerintah masih menghitung kemungkinan pemberian subsidi bagi kereta jarak jauh. “Kita akan lihat dulu, kalau uangnya cukup,” kata dia di Bandung selepas menghadiri upacara peringatan hari jadi PT Kereta Api Indonesia, Ahad, 28 September 2014.
Hermanto mengatakan pemerintah mengirim usulan dana Public Service Obligation atau PSO untuk subsidi penumpang kereta api tahun depan Rp 1,5 triliun. Jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan PSO yang diberikan pada PT Kereta Api tahun ini, Rp 1,2 triliun. (Baca juga: Kota Tua Jakarta Akan Mendapat Kereta Wisata)
Menurut dia, saat ini pemerintah masih menghitung jumlah rinci alokasi dana PSO itu. Prioritas pemberian subsidi tahun ini pada penumpang kereta komuter. Sisanya baru untuk kereta jarak jauh.
Hermanto mengatakan prioritas sengaja pada penumpang komuter dengan pertimbangan subsidi akan lebih terasa. Sementara subsidi bagi kereta jarak jauh baru terasa sedikitnya setahun sekali saat angkutan Lebaran. “Kalau angkutan jarak jauh, orang tidak melakukan perjalanan tiap hari. Kalau kereta komuter Jabodetabek, angkutan perkotaan, itu tiap hari, jadi lebih terasa,” katanya.
Menurut Hermanto, semua kereta komuter di perkotaan akan menjadi prioritas pemberian subsidi itu. Tidak hanya kereta komuter Jakarta-Bogor-Depok-Tanggerang-Bekasi, tapi juga di Surabaya, Yogyakarta, serta Solo. Kementerian Perhubungan masih menghitung alokasi subsidi untuk komuter.
Soal jumlahnya yang lebih besar dibanding tahun ini, Hermanto beralasan, ada rencana penambahan frekuensi perjalanan kereta komuter di wilayah Jabodetabek. “Tahun ini sudah sekitar Rp 600 miliar, hampir separuh dari PSO tahun ini, kemungkinan nanti naik karena frekuensinya mau ditambah, targetnya 1,8 juta penumpang,” kata dia.
PT Kereta Api Indonesia baru saja membeli 50 lokomotif buatan General Electrics yang akan diterima bertahap mulai 2015 nanti. Jumlah lokomotif yang dioperasikan PT Kereta Api tahun ini bertambah 42 persen dari 2013. Begitu juga dengan jumlah gerbong kereta bertambah 10 persen. Volume penumpang kereta api setiap tahunnya tumbuh 94,4 persen, sementara angkutan barang 76,9 persen.
Sementara lewat anak perusahaannya, PT Kereta Api Comuter Jabodetabek (KJC) terus menambah armada. Tahun ini PT KCJ menambah 176 unit KRL (kereta rel listrik), sehingga total armadanya untuk melayani Jabodetabek menjadi 644 unit. Penambahan armada akan terus dilakukan dengan target 150 unit setiap tahunnya sampai 2019 nanti.
AHMAD FIKRI
Berita lain:
Tagar #ShameOnYouSBY Dominasi Perbincangan Netizen
5 Alasan iPhone 6 Bakal Dianggap Produk Gagal
Usai Pilpres, Dua Kali Demokrat Plin-plan