Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melestarikan Madu Sumbawa  

image-gnews
Ilustrasi madu. Holliejean.com
Ilustrasi madu. Holliejean.com
Iklan

TEMPO.CO, MataramOutlet Lembah Hijau terletak di pinggir jalan menjelang masuk kota Sumbawa Besar atau tepatnya di Desa Karang Dima. Di sana tersedia madu Sumbawa yang dijual Kelompok Tani Hutan Lembah Hijau. Tersedia madu dalam kemasan botol bercap Madu Lemah Thuwa Sumbawa. Harganya, sebotol ukuran kurang dari seliter Rp 125 ribu dan ukuran lainnya seharga Rp 80 ribu.

Madu Lembah Hijau berasal dari pohon Boan, Ketimusan, Kesambi, dan Kemiri yang tidak jauh dari kawasan hutan produksi Kanar seluas 5.000 hektare. Sekali musim di sana, satu kelompok bisa menghasilkan kurang-lebih 1.000 botol pada musim madu seperti September, Oktober, dan November. Madu Apisdorsata tersebut dihasilkan dari lebah besar. (Baca juga: BNI Bantu Pusat Riset Madu Sumbawa)

Sewaktu singgah di sana, Ahad siang, 28 September 2014, Tempo disuguhi segelas kecil air minuman Blimbing Wuluh dicampur madu Apisdorsata atau disebut madu liar. Terasa enak dan segar terasa di siang hari yang terik.

Selama 2013, produksi madu asli Sumbawa yang dikirim ke Jakarta sebanyak 12 ton. Kesemuanya berasal dari hutan di 24 kecamatan se-Kabupaten Sumbawa. “Setiap hutan di Sumbawa menghasilkan madu,” kata Bupati Sumbawa Jamaluddin Malik menjelaskan potensi produk madu menyambut Festival Moyo 2014 di Sumbawa Besar, Sabtu siang, 27 September 2014.

Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tazbir mengatakan Sumbawa sudah lama dikenal produksi madunya. “Ini sudah sangat diketahui. Nama besar Sumbawa sudah lama menasional,” ujarnya sewaktu hadir pada acara seminar Menguak Potensi Wisata Sumbawa Menuju Destinasi Utama Indonesia, Sabtu, 27 September 2014.

Guna melestarikan hasil madu Sumbawa yang sudah mendunia, Pemerintah Kabupaten Sumbawa sejak empat tahun terakhir ini membenahi tata cara pengambilan madu hutan menggunakan tata kelola panen lestari. Tidak boleh ada lagi pencari madu yang mengambil habis sarang madu di pohonnya. Mereka harus menyisakan 30 persen untuk kepentingan kembalinya lebah sehingga sebulan kemudian berisi lagi madu yang baru dan menghasilkan tiga kali dalam setahun.

Penyuluh Kehutanan Pelaksana Lanjutan, Darmansyah, mengajarkan kepada pencari madu untuk mendapatkan hasil hutan bukan kayu. “Kami punya tugas menjaga agar melakukan panen lestari,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat mengatakan selama 20 tahun mencari madu, dia selalu memanen habis setiap sarang lebah. “Termasuk larvanya dibawa pulang untuk dijual,” katanya.

Sekarang untuk menjaga kelestariannya, hanya diambil air madunya saja. Madu Sumbawa memiliki kadar air 18-20 persen yang harganya masih dinilai murah karena sebotolnya hanya Rp 200 ribu bila dibandingkan madu Arab yang kadar airnya 15 persen tetapi harganya bisa cukup mahal hingga Rp 3 juta per botol.

Kini, petani madu di sana juga mengembangkan pola budi daya yang menghasilkan madu Abicerana sp atau lebah Trigona yang harganya Rp 50 ribu sebotol minuman berenergi.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita lain:
5 Alasan iPhone 6 Bakal Dianggap Produk Gagal
Tagar #ShameOnYouSBY Dominasi Perbincangan Netizen
Usai Pilpres, Dua Kali Demokrat Plin-plan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Festival Bau Nyale 2023: Malam Puncak Meriah di Pantai Tanjung Aan, Ribuan Warga Ikut Tradisi

11 Februari 2023

Suasana Bau Nyale di Mandalika. Dok. ITDC
Festival Bau Nyale 2023: Malam Puncak Meriah di Pantai Tanjung Aan, Ribuan Warga Ikut Tradisi

Sejak Jumat malam, masyarakat mulai berdatangan ke lokasi pelaksana Festival Bau Nyale di Pantai Tanjung Aan dan Pantai Seger.


Bandara Lombok Sambut Penumpang Perdana 2023 dengan Kalungan Selendang Tenun

1 Januari 2023

Penumpang pertama tiba di Bandara Inernasional Lombok 1 Januari 2023. Dok. AP 1 - Bandara Inrernasional Lombok
Bandara Lombok Sambut Penumpang Perdana 2023 dengan Kalungan Selendang Tenun

Manajemen Bandara Lombok sebelumnya juga mengadakan kegiatan pelepasan penumpang terakhir yang berangkat dari Bandara Lombok.


Melihat Tradisi Empas Menanga Mual di Desa Akar-akar untuk Sambut Musim Tanam

23 Desember 2022

Ritual Empas Menanga di Lombok Utara. Dok. Humas Pemkab Lombok Utara
Melihat Tradisi Empas Menanga Mual di Desa Akar-akar untuk Sambut Musim Tanam

Ritual itu merupakan tradisi adat yang dilakukan warga setempat sejak zaman nenek moyang di desa Akar-akar.


Turis Asing Sebut Desa Sade Lombok Scamming Village, Ini Penjelasan Sandiaga Uno

22 Desember 2022

Desa Wisata Sade. wikipedia.org
Turis Asing Sebut Desa Sade Lombok Scamming Village, Ini Penjelasan Sandiaga Uno

Menurut Sandiaga Uno, pada dasarnya Desa Sade adalah desa yang indah dengan kekuatan budaya dan ekonomi kreatif serta masyarakatnya.


Rangkaian HUT NTB ke-64, Ada Lomba Triathlon ASN Hingga Parade Budaya

12 Desember 2022

Suasana Gelar Budaya di Kabupaten Lombok Utara. Dok. Diskominfotik NTB
Rangkaian HUT NTB ke-64, Ada Lomba Triathlon ASN Hingga Parade Budaya

Beragam acara dilaksanakan untuk memeriahkan HUT NTB ke-64 di kabupaten dan kota di provinsi itu.


Bandara Lombok Kembali Raih Penghargaan Bandara Sehat dari Kemenkes

23 November 2022

Kesibukan Bandara Lombok Selama 9 Bulan pada 2022. Dok. PT Angkasa Pura I Lombok
Bandara Lombok Kembali Raih Penghargaan Bandara Sehat dari Kemenkes

Selain Bandara Lombok, ada lima bandara kelolaan PT Angkasa Pura I lain yang berhasil mendapat predikat Bandar Udara Sehat 2022.


PHRI Bike Tour 2022 Seri Mandalika, Gowes Melintasi Spot Wisata di Lombok

21 November 2022

Acara Gowes PHRI di Sirkuit Mandalika. Dok.ITDC
PHRI Bike Tour 2022 Seri Mandalika, Gowes Melintasi Spot Wisata di Lombok

PHRI Bike Tour didesain sebagai kegiatan sport tourism yang menyenangkan dengan diselingi aneka permainan interaktif.


WSBK Mandalika 2022 Tak Sekadar Balapan, Ikut Promosikan Wisata dan Budaya NTB

14 November 2022

Seniman Gendang Beleq dan tarian daerah NTB gladi bersih di Sirkuit Mandalika pada Sabtu, 12 November 2022. Mereka akan tampil menjelang final race balap motor WSBK Mandalika 2022 pada Minggu, 13 November. FOTO: Dok. MGPA
WSBK Mandalika 2022 Tak Sekadar Balapan, Ikut Promosikan Wisata dan Budaya NTB

Tidak hanya balapan yang memukau pengunjung yang datang, tapi juga beragam budaya Indonesia yang ditampilkan di WSBK Mandalika 2022.


Sebelum Balapan di WSBK 2022, Pembalap Adrian Huertas Nikmati Keindahan Pantai Senggigi

10 November 2022

Pembalap WSBK dari tim Kawasaki Adrian Huertas di Senggigi, 8 November 2022. TEMPO/Supriyantho Khafid
Sebelum Balapan di WSBK 2022, Pembalap Adrian Huertas Nikmati Keindahan Pantai Senggigi

Sebelum hari H WSBK 2022, banyak pembalap yang sudah lebih dulu tiba di Lombok, bahkan lebih dari sepekan sebelumya.


Penonton WSBK Mandalika 2022 Bisa Naik Shuttle Bus dari Dua Lokasi

8 November 2022

WSBK Mandalika. (Foto: MGPA)
Penonton WSBK Mandalika 2022 Bisa Naik Shuttle Bus dari Dua Lokasi

Berbagai persiapan WSBK 2022 terus digeber, termasuk sarana transportasi untuk para penonton.