TEMPO.CO, Jakarta - Misteri ledakan bintang (supernova) yang membingungkan banyak astronom dalam dua dekade terakhir ini terungkap. Dengan menggunakan Hubble Space Telescope NASA, para peneliti mengetahui bahwa supernova SN 1993J—yang pertama kali diamati sejak 1993—terjadi karena satu bintang menangkap unsur hidrogen dan semacamnya.
“Ini seperti olah kejadian kriminal. Kami akhirnya dapat mengidentifikasi perampok,” ujar Alex Filippenko, profesor astronomi dari University of California Berkeley, yang juga anggota studi ini. “Bintang-bintang pendamping mencuri banyak hidrogen sebelum akhirnya bintang utama meledak.” (Baca: Ledakan Lubang Hitam Telan Bintang Terdeteksi Ilmuwan)
Filippenko mengatakan ada yang tak biasa pada komposisi SN 1993J, yang merupakan supernova Tipe IIb. Tipe ini merupakan jenis ledakan bintang langka yang memiliki hidrogen lebih sedikit dibandingkan dengan supernova lainnya. (Baca: NASA: Kami Akan Temukan Kehidupan di Luar Bumi)
Para astronom mulai mencari bintang pendamping tak lama setelah penemuan SN 1993J, yang ditemukan dalam Galaksi Messier 81, sekitar 11 juta tahun cahaya dari bumi. Sayangnya, peneliti tak langsung menemukan bintang pendamping di antara sesaknya zona supernova yang ada. Mereka pun tak yakin dapat mengetahui bintang pendamping yang tepat.
“Sebuah sistem biner mungkin tercipta sebelum hidrogen meledakkan kulit bintang utama,” ujar Ori Fox, pemimpin penelitian ini, seperti dikutip dari Space.com, Selasa, 30 September 2014. Masalahnya, pengamatan langsung sistem biner itu sulit karena tersamar dengan supernova itu sendiri.
Kendala ini akhirnya dapat ditembus saat penelusuran citra optik ultraviolet menggunakan Hubble. Spektrum elemen bintang pendamping pun ditemukan.
Rencana berikutnya para peneliti akan memakai sistem ini untuk mengetahui lebih banyak sifat dari bintang pendamping. Selain itu, juga untuk menelaah proses ledakan bintang. “Ini menunjukkan bahwa Anda akan melihat emisi berlebih dalam ultraviolet,” ujar Azalee Bostroem, peneliti dari Science Space Telescope Institute di Baltimore, yang juga anggota penelitian.
Menangkap supernova yang terjadi setiap detik di seluruh kosmos memang tantangan bagi para astronom. Banyak dari supernova tersebut sangat samar lantaran berada jauh dari bumi, ditambah debu kosmik yang mengaburkan pandangan. Hal tersebutlah yang semakin menambah teka-teki tentang supernova.
AMRI MAHBUB
Terpopuler:
50 Geoglif Ditemukan di Kazakhstan
Asal-usul Teknik Pembuatan Alat Batu Levallois
Amerika Rilis Peta Topografi Dunia