TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia mengajukan banding atas dicoretnya medali emas yang direbut atletnya Tai Cheau Xuen (nomor nanquan and nandao) di cabang wushu Asian Games ke-17 di Incheon Korea Selatan, Selasa, 30 September 2014.
Medali emas Tai dicabut setelah ia dinyatakan positif doping zat stimulan sibutramine yang dilarang. Zat terlarang ini biasa digunakan untuk pelangsing tubuh. Sangat kecil peluang Tai lolos dari jerat doping tersebut (lihat juga: Atlet Malaysia Doping, Juwita Bisa Dapat Emas).
Malaysia mengajukan banding dan meminta pemeriksaan sampel B urine atlet bersangkutan. “Sangat kecil kemungkinan sampel B hasilnya negatif. Selama ini belum pernah ada kasus doping sampel A positif, tetapi sampel B negatif,” tutur dokter Arie Sutopo, dokter Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI).
Menurut dokter Arie, dalam prosedur doping sampel urine si atlet diambil oleh petugas doping. Sampel urine ini kemudian dimasukkan dalam dua tabung A dan B. Tabung A kemudian diperiksa di laboratorium yang telah diakreditasi oleh badan antidoping dunia, World Anti-Doping Agency (WADA). “Sedangkan tabung B disimpan dalam lemari berpendingin selama enam bulan, sesuai batas waktu si atlet mengajukan banding bila dia dinyatakan positif doping,” jelasnya.
Ketika atlet bersangkutan mengajukan banding (dapat melalui kontingennya), maka sampel B baru akan diperiksa. “Hampir pasti tidak mungkin sampel urine di tabung A dan B berbeda, karena standar prosedur doping sangat tinggi. Kecuali tabungnya pecah. Kalau ini yang terjadi maka si atlet yang diuntungkan, karena kalau sampel B negatif hasil inilah yang dipakai sebagai acuan. Tapi, kemungkinan ini amat sangat kecil terjadi,” kata dokter Arie.
Dijelaskan lebih jauh, laboratorium doping yang telah diakreditasi, setiap enam bulan diinspeksi dan diperiksa oleh WADA. Inspeksi dan pemeriksaan itu menyangkut personel atau petugasnya, sistemnya, peralatan dan perlengkapan laboratoriumnya .
Dalam kasus doping atlet wushu Malaysia, Panitia Penyelenggara Asian Games Incheon 2014 langsung menarik medali emas atlet tersebut. Selain medalinya ditarik, atlet bersangkutan langsung dipulangkan ke negaranya. Hal ini dilakukan untuk melindungi para atlet yang tidak tersangkut doping.
REUTERS | RINA WIDIASTUTI | AGUS BAHARUDIN
Berita lainnya:
Kejutan, Maria Londa Rebut Emas Asian Games
PASI Terkejut Maria Londa Raih Emas
Asian Games, Tontowi/Liliyana Hanya Raih Perak
Foto Terbaru
Top Stories
Editor's Choice
- Disegel, Sea World Kehilangan Ribuan Pengunjung
- Soal Revisi UU KPK, Bos KPK Serang Koalisi Prabowo
- Jokowi Segera Ajukan Pengunduran Diri Ke Presiden
- Khofifah: UU MD3 Politik Balas Dendam
- Jika Bergabung ke PDIP, Ada Mahar bagi PAN-PPP
- Berapa Jumlah Seluruh Danau di Bumi?
- 1 Januari 2015, Tiket Kereta Ekonomi Tak Disubsidi
Berita Utama Olahraga
- Asian Games, Larasati Sumbang Medali Perunggu
- MU Butuh Duit Rp 1,9 Triliun untuk Rebut Gelar
- Sabet Dua Perak, Indonesia Sementara Peringkat 10
- Sekali Mencoba, Hamdan Langsung Juara Maraton
- Yon Mardiono Yakin Rebut Juara Tenis Meja UT-Tempo
- Kejuaraan Tenis Meja UT-Tempo Diikuti 469 Peserta
- Kelembutan Wanita di Balik Pukulan Murray
- Terpopuler Harian
- Terpopuler Mingguan
- PASI Terkejut Maria Londa Raih Emas
- Asian Games, Tontowi/Liliyana Hanya Raih Perak
- Subotic, Ancaman bagi Persipura di Piala AFC
- Piala AFC, Al Qadsia Akan Terus Serang Persipura
- Lawan Malaysia Selection, Persib Uji Kekompakan
- Firman Utina: Lawan Malaysia Selection buat Fun
- Sambut Barcelona, PSG Andalkan Ibrahimovic
- Dua Korban Perang Bosnia Reuni di Liga Champions
- Langkah Persipura Terhenti di Semifinal AFC Cup
- AS Roma Bermain tanpa Beban
- #Koalisi Jokowi-JK
- #Kabinet Jokowi
- #Pilkada oleh DPRD
- #Parkir Meter
- #Ahok dan Gerindra
- #Jero Wacik
- #Polisi Narkoba
- #Razia Parkir Liar
- #Suryadharma Ali
- #IIMS 2014