TEMPO.CO, Yerusalem - Pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa mendapat kecaman keras dari anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina Hanan Ashrawi.
Ashrawi mengatakan pidato tersebut secara terang-terangan memanipulasi fakta dan menyesatkan para pemimpin dunia melalui kombinasi bahasa kebencian, fitnah, dan argumen kebingungan.
Baca Juga:
Selain menyamakan Hamas dengan gerakan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Netanyahu juga secara tegas mencerca para pemimpin dunia yang secara bersamaan mengutuk negara Yahudi karena berperang melawan Hamas. (Baca: Israel: ISIS dan Hamas Sama Saja)
Dalam sambutannya, Netanyahu mempertanyakan bagaimana Israel bisa dituduh melakukan genosida. Bahkan, Netanyahu begitu bangga menyebut telah berusaha lebih keras untuk menghindari korban sipil dengan memperingatkan warga Gaza sebelum adanya serangan terhadap lingkungan. (Baca: Presiden Palestina Sebut Israel Lakukan Genosida)
“Israel menggunakan rudal untuk melindungi anak-anaknya. Hamas menggunakan anak-anak untuk melindungi rudalnya,” kata Netanyahu, seperti dikutip Associated Press, Senin, 29 September 2014.
Baca Juga:
Seorang pejabat Hamas, Izzar al-Rishiq, menanggapi komentar pemimpin Israel tersebut dengan marah dan malah balik menuding Israel. “Kami bukan teroris. Kami adalah korban dari pendudukan Israel yang mengambil tanah kami dan mengusir orang-orang kami. Kami berjuang untuk kebebasan dan kemerdekaan Israel adalah salah satu yang menargetkan warga sipil,” tuturnya.
ANINGTIAS JATMIKA | AP
Terpopuler:
ISIS Ingin Kibarkan Benderanya di Gedung Putih
Soal ISIS,Turki Sarankan Amerika Serang dari Darat
Gara-gara Pesan Porno, Menteri Inggris Mundur