TEMPO.CO, Damaskus - Milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menutup sebuah kota kunci Kurdi di wilayah Suriah sekaligus perbatasan dengan Turki. Menurut sejumlah sumber, guna mencegah kekerasan tak meluas, Turki mengerahkan pasukan militer ke perbatasan.
Kabar dari sejumlah aktivis, Selasa, 30 September 2014, menyebutkan bahwa jet-jet tempur Amerika Serikat langsung bergerak membombardir benteng pertahanan ISIS semalaman. Hal ini menyebabkan sedikitnya dua warga sipil dan beberapa pemberontak tewas.
Sebuah organisasi hak asasi manusia yang berbasis di London, Syrian Observatory for Human Rights, menerangkan bahwa gempuran udara tersebut menghantam pabrik dan penyimpanan gandum di Kota Manbij, di sebelah utara Suriah, kawasan yang selama ini dikuasai ISIS.
Selain itu, Observatory menambahkan, serangan tersebut juga mengenai sebuah gedung di kota itu yang mengakibatkan beberapa milisi ISIS tewas. "Milisi ISIS kabur menyelamatkan diri ke Kota Kobane," kata koresponden Al Jazeera, Bernard Smith, dari perbatasan Suriah-Turki.
Gempuran senjata berat terus-menerus di dalam dan sekitar Kota Kobane, membuat warga Kurdi dan Turki di perbatasan marah. Mereka menuduh pemerintahan Presiden Recep Tayip Erdogan tak berbuat cukup untuk menghentikan serangan.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Baca juga:
Hanung Deg-degan di Malaysia karena Terang Bulan
ICW: Kebablasan, Koalisi Prabowo Revisi UU KPK
Langkah Persipura Terhenti di Semifinal AFC Cup
Diduga Aniaya Siswa, Kepsek Dilaporkan ke Polisi