TEMPO.CO, Madrid - Mahkamah Konstitusi Spanyol pada Senin, 29 September 2014, menangguhkan pembahasan referendum Catalunya yang rencananya akan berlangsung pada November mendatang setelah sebelumnya pemerintah Spanyol mendesak referendum ini ditolak dengan alasan melanggar konstitusi Spanyol.
Mengutip laporan Reuters hari ini, juru bicara pengadilan mengatakan keputusan ini dicapai setelah 12 hakim mengadakan pertemuan darurat selama satu jam. Belum diketahui kapan pengadilan akan melanjutkan pembahasan ini. (Baca: Rakyat Spanyol Tuntut Referendum)
Wilayah yang berada di timur laut Spanyol ini telah lama berjuang untuk merdeka dari Spanyol agar mendapat otonomi yang lebih besar. Wilayah yang menyumbang sekitar seperlima dari ekonomi Spanyol ini memiliki bahasa dan budaya yang berbeda dari masyarakat Spanyol kebanyakan.
Pada Sabtu, 27 September lalu, kepala pemerintah regional Catalunya, Artur Mas, telah menandatangani dekrit yang menyatakan daerahnya akan menggelar referendum untuk berpisah dari Spanyol.
Adapun Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy, Senin kemarin, mengaku sangat menyesalkan keputusan Artur. Menurut dia, tidak ada satu pun kelompok di Spanyol yang bisa mengambil keputusan atas kedaulatan yang mempengaruhi seluruh negeri.
Namun hal ini tampaknya tidak mempengaruhi tekad Catalunya. Bahkan sejumlah jajak pendapat menyatakan sebagian besar rakyat Catalan memang ingin merdeka dari Negeri Matador.
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS
Terpopuler
Tuntut Demokrasi, 80 Ribu Pendemo Penuhi Hong Kong
ISIS Ingin Kibarkan Benderanya di Gedung Putih
Soal ISIS,Turki Sarankan Amerika Serang dari Darat