TEMPO.CO, Banyuwangi - Nasihul Asfiyah, 22 tahun, asal Desa Paspan, Banyuwangi, Jawa Timur, sudah tiga tahun hidup dengan perut menganga. Akibatnya, separuh dari makanan yang ditelannya tak bisa terserap dan keluar lewat ususnya.
Perut Nasihul berlubang selebar telapak tangan orang dewasa sehingga tampaklah permukaan ususnya dengan kulit sekitar perut yang memerah. Lubang di perutnya itu ditutup dengan kasa karena kerap mengeluarkan cairan kasar berwarna kuning. "Lima belas menit setelah makan, separuhnya akan keluar lagi lewat usus ini," kata Nasihul bercerita, Selasa, 30 September 2014. (Baca juga: Pantang Menyerah Hadapi TBC Superbandel)
Sehari-hari Nasihul hanya menghabiskan waktunya di tempat tidur. Tubuhnya terlihat kurus dengan kondisi perutnya yang makin mengecil.
Perut Nasihul bolong setelah dia menjalani operasi di sebuah rumah sakit di Banyuwangi pada 2011. Saat itu dia divonis terkena tubercolosis (TBC) usus. Seminggu pasca-operasi, ternyata ada cairan kuning yang merembes di bekas jahitan. "Akhirnya rawat inap lagi sampai sebulan," kata anak pertama dari pasangan Masturi dan alm. Siti Maslahan.
Selama rawat inap itulah, perut Nasihul terus-menerus dijahit ulang. Namun, cairan kuning tetap merembes juga. Bahkan, dia sempat koma beberapa jam karena tubuhnya terus melemah. Nasihul tak tahu persis bagaimana akhirnya dia mengidap TBC usus.
IKA NINGTYAS
Berita lain:
Soal Revisi UU KPK, Bos KPK Serang Koalisi Prabowo
Partai Pro-Prabowo Absen Pelantikan Jokowi, 'Itu Bunuh Diri'
SBY Siapkan Perpu Batalkan UU Pilkada