TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih, Joko Widodo, hari ini mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Jokowi memaknai peristiwa 30 September tahun 1965 sebagai peristiwa yang kelam.
"Kita harus mengenang hari ini dan hari kelam tahun 1965 yang lalu jangan terulang lagi," kata Jokowi seusai upacara di Lubang Buaya, Rabu, 1 Oktober 2014. (Baca: SBY dan Jokowi Peringati Hari Kesaktian Pancasila)
Jokowi juga mengingatkan pentingnya sebuah ideologi pada suatu negara. Maka Jokowi berharap agar peristiwa 30 September 1965 tidak terulang lagi sehingga ideologi Indonesia bisa terus dipertahankan. "Ideologi bagi sebuah negara itu penting, oleh sebab itu kita harus mengenang hari ini."
Pagi ini Jokowi menghadiri upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Lubang Buaya, Jakarta. Upacara ini juga dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, anggota kabinet Indonesia Bersatu II, dan anggota DPR yang hari ini akan dilantik. (Baca: Menko Ekonomi Jokowi Wajib Tiru Sri Mulyani)
Pada pukul 08.05 WIB, Jokowi bersama dengan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman dan Ketua DPR Marzuki Alie memasuki kompleks upacara yaitu di Lapangan Monumen Pancasila Sakti. Selang dua menit, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta istri Ani Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono beserta istri juga masuk ke kompleks upacara. Upacara dimulai pada pukul 08.10 WIB dan selesai sekitar pukul 08.55 WIB. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi inspektur upacara.
ANANDA TERESIA
Berita terpopuler lainnya:
Tak Penuhi Kuorum, UU Pilkada Tak Sah
SBY Mau Batalkan UU Pilkada, Mahfud: Itu Sia-sia
Saran Yusril ke Jokowi Dianggap Jebakan Batman
Yusril Beri 'Pencerahan' ke SBY dan Jokowi Soal UU Pilkada