TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Persusuan Nasional menyatakan produksi susu segar dalam negeri saat ini dalam kondisi kritis. Saat ini sekitar 100 ribu peternak di seluruh wilayah di Indonesia hanya menghasilkan sekitar 1.600 ton per hari. "Ini sudah lampu merah,” kata Ketua Dewan Persusuan Nasional Teguh Boediyana di Jakarta, kemarin.
Menurut Teguh, produksi susu nasional harian sebanyak itu senilai Rp 7,2 miliar atau total Rp 2,6 triliun per tahun. Angka tersebut tak sebanding dengan nilai impor susu, baik untuk kebutuhan bahan baku industri maupun produk olahan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada 2013, nilai impor susu mencapai US$ 1,318 miliar atau sekitar Rp 15,7 triliun. “Artinya, dibanding nilai impor, pangsa susu segar dalam negeri hanya sekitar 16,5 persen,” ujarnya. (Baca: Indonesia Masih Impor Susu 4,5 Juta Liter per Hari)
Teguh menuturkan impor susu selama ini berasal dari Selandia Baru, sebanyak 24 persen dari kebutuhan nasional. Selain itu, impor dari Amerika Serikat sebesar 21 persen, Australia 13 persen, Prancis 10 persen, dan Belanda 8 persen. (Baca: Selandia Baru Bantu Industri Susu Nasional)
Dari sisi populasi sapi perah, hasil Sensus Pertanian Badan Pusat Statistik pada 2013 menunjukkan populasi sapi perah betina hanya sekitar 350 ribu ekor. Itu pun sudah termasuk sapi anakan sampai sapi yang sudah menghasilkan susu (laktasi). Jumlah sapi ini turun drastis dibanding hasil Sensus Pertanian BPS dua tahun sebelumnya, yang menunjukkan populasi sapi perah betina sekitar 420 ribu ekor. Adapun data Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) menyebutkan sapi perah laktasi saat ini hanya sekitar 200 ribu ekor.
Untuk meningkatkan produksi susu segar, pengusaha meminta pemerintah menaruh perhatian besar pada peternakan sapi perah dalam negeri. Pemerintah diharapkan menetapkan harga susu yang wajar agar peternak semakin bergairah. (Baca: Pemerintah Genjot Pengolahan Susu di Luar Jawa)
AYU PRIMA SANDI | KHAIRUL ANAM
Berita Terpopuler
Soal Revisi UU KPK, Bos KPK Serang Koalisi Prabowo
PAN: Jika Terbitkan Perpu, SBY Keblinger
SBY Siapkan Perpu Batalkan UU Pilkada
Begini Kemesraan Dua Terdakwa Pembunuh Ade Sara