Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mumi "Aneh", Jaringan Otak Tercetak di Tengkorak

image-gnews
Bahkan salah satu mumi perempuan memiliki tato malaikat Michael di pinggulnya, dan menjadi tato tertua pada mumi yang pernah ditemukan. Kepala kurator British Museum's Mesir dan Sudan Kuno, John Taylor, mengatakan tujuan penelitian ini adalah untuk menempatkan mumi sebagai manusia dan mengetahui sisi manusiawi semasa hidupnya. REUTERS/Stringer
Bahkan salah satu mumi perempuan memiliki tato malaikat Michael di pinggulnya, dan menjadi tato tertua pada mumi yang pernah ditemukan. Kepala kurator British Museum's Mesir dan Sudan Kuno, John Taylor, mengatakan tujuan penelitian ini adalah untuk menempatkan mumi sebagai manusia dan mengetahui sisi manusiawi semasa hidupnya. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Sesosok mumi dari Mesir kuno memicu pertanyaan baru di kalangan arkeolog karena memiliki sisa bentuk tubuh yang langka: sisa pembuluh darah di sekitar otak kiri tercetak di tengkorak. Para peneliti kini berusaha menemukan proses yang bisa menyebabkan bentuk tersebut.


Mumi tersebut berjenis kelamin pria yang mungkin hidup pada dua ribu tahun yang lalu, periode akhir atau periode Ptolemaic (550-150 sebelum Masehi) dari sejarah Mesir.  “Kasus ini pertama kali,” ujar anggota penelitian, Albert Isidro, seperti dikutip dariLivescience.com, Selasa, 30 September 2014. (Baca: Ini Menu Makanan Orang Mesir Kuno)


Mumi ditemukan pada tahun 2010 bersama dengan 50 mumi lainnya di Pemakaman Kom al-Ahmar/Sharuna, Mesir. Tak seperti lainnya, mumi ini meninggalkan jejak pembuluh darah otak di kepalanya dengan rincian anatomi yang “indah” selama berabad-abad. Jejak tersebut diduga muncul karena lapisan zat pengawet di bagian kepala selama proses mumifikasi.


Jejak tersebut, menurut Isidro, dibuat oleh pembuluh darah dalam meninges—membran yang menutupi otak. “Penemuan sempurna ini memang kasus yang menarik,” tulis para peneliti dalam jurnal Cortex, pertengahan September. (Baca: Ada Senyawa Nikotin di Rambut Mumi Chile)


Mumi yang dijuluki W19 ini diawetkan menggunakan zat seperti aspal (minyak kental) yang dicampur linen. Jejak di kepala tersebut  mencerminkan umur pengawetan. Sangat mungkin jika bagian otak yang disebut arteri meninggal  tengah tertinggal dan menciptakan jejak tersebut.


Sebelum proses mumifikasi otak akan dihisap terlebih dahulu. Biasanya diambil menggunakan alat penghisap, kemudian bagian dalam tengkorak diisi dengan zat pengawet. Isidro mengatakan, proses ini tak dapat diprediksi dapat menghisap otak seratus persen.


Isidro beranggapan, ada sesuatu yang aneh terjadi pada W19 pada saat dimumifikasi. “Kami hanya bisa berspekulasi bahwa kejadian itu terjadi pada saat memasukan aspal ke dalam tengkorak,” kata dia.


Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski begitu, masih menjadi misteri apa yang sebetulnya terjadi pada W19. Salah satu kemungkinan yakni pada suhu atau tingkat keasaman bahan pengawet yang digunakan untuk memumikan W19 berbeda dengan mumi lain.


Selain W19, ada mumi lain yang juga menjadi kasus aneh. Mumi Otzi Iceman, mumi tertua di Eropa, misalnya. Mumi ini memiliki jaringan otak yang diawetkan. Melalui otak mumi ini dapat mengungkap informasi tentang kondisi kematiannya.


AMRI MAHBUB  



Sesosok mumi dari Mesir kuno memicu pertanyaan baru di kalangan arkeolog karena memiliki sisa bentuk tubuh yang langka: sisa pembuluh darah di sekitar otak kiri tercetak di tengkorak. Para peneliti kini berusaha menemukan proses yang bisa menyebabkan bentuk tersebut.
Mumi tersebut berjenis kelamin pria yang mungkin hidup pada dua ribu tahun yang lalu, periode akhir atau periode Ptolemaic (550-150 sebelum Masehi) dari sejarah Mesir.  “Kasus ini pertama kali,” ujar anggota penelitian, Albert Isidro, seperti dikutip dariLivescience.com, Selasa, 30 September 2014.
Mumi ditemukan pada tahun 2010 bersama dengan 50 mumi lainnya di Pemakaman Kom al-Ahmar/Sharuna, Mesir. Tak seperti lainnya, mumi ini meninggalkan jejak pembuluh darah otak di kepalanya dengan rincian anatomi yang “indah” selama berabad-abad. Jejak tersebut diduga muncul karena lapisan zat pengawet di bagian kepala selama proses mumifikasi.
Jejak tersebut, menurut Isidro, dibuat oleh pembuluh darah dalam meninges—membran yang menutupi otak. “Penemuan sempurna ini memang kasus yang menarik,” tulis para peneliti dalam jurnal Cortex, pertengahan September. 
Mumi yang dijuluki W19 ini diawetkan menggunakan zat seperti aspal (minyak kental) yang dicampur linen. Jejak di kepala tersebut  mencerminkan umur pengawetan. Sangat mungkin jika bagian otak yang disebut arteri meninggal  tengah tertinggal dan menciptakan jejak tersebut.
Sebelum proses mumifikasi otak akan dihisap terlebih dahulu. Biasanya diambil menggunakan alat penghisap, kemudian bagian dalam tengkorak diisi dengan zat pengawet. Isidro mengatakan, proses ini tak dapat diprediksi dapat menghisap otak seratus persen.
Isidro beranggapan, ada sesuatu yang aneh terjadi pada W19 pada saat dimumifikasi. “Kami hanya bisa berspekulasi bahwa kejadian itu terjadi pada saat memasukan aspal ke dalam tengkorak,” kata dia.
Meski begitu, masih menjadi misteri apa yang sebetulnya terjadi pada W19. Salah satu kemungkinan yakni pada suhu atau tingkat keasaman bahan pengawet yang digunakan untuk memumikan W19 berbeda dengan mumi lain.
Selain W19, ada mumi lain yang juga menjadi kasus aneh. Mumi Otzi Iceman, mumi tertua di Eropa, misalnya. Mumi ini memiliki jaringan otak yang diawetkan. Melalui otak mumi ini dapat mengungkap informasi tentang kondisi kematiannya.
AMRI MAHBUB 

Gubernur Riau Gugup Hadapi Pertanyaan Wartawan 
JAKARTA - Gubernur Riau Annas Maamun terlihat gugup menghadapi pertanyaan belasan wartawan yang mengerumuninya sebelum masuk ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta Selatan, pada Selasa pagi, 30 September 2014.  Ditanya soal dugaan suap, Annas malah bilang hal lain.  "Kabar baik, kabar baik,"  katanya sebelum masuk gedung.
Tersangka penerima suap Rp 2 miliar ini bakal menjalani pemeriksaan penyidik KPK. Dia diagendakan menjadi saksi untuk tersangka lain dalam kasus yang sama, seorang pengusaha di Riau bernama Gulat Medali Emas Manurung. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Riau itu disangka menyuap Annas.
Terkait kasus yang sama, KPK juga memanggil dua kasir PT Ayu Masagung Money Changer bernama Tati dan Tety YS. Keduanya akan diperiksa sebagai saksi untuk Annas. Satu lagi saksi yang diperiksa adalah Nuryani Dewi Ningrum yang bekerja sebagai karyawan bagian administrasi legal di PT Sinar Bahana Mulya.
Gubernur Annas kini ditetapkan sebagai tersangka penerima suap senilai Rp 2 miliar terkait proses alih fungsi 140 hektar lahan kebun sawit di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Uang itu diduga dari Gulat yang ingin peralihan status lahannya dari kategori 'hutan tanaman industri' menjadi 'area peruntukan lainnya'.
Padahal ketika belum ditangkap KPK, Annas Maamun terkenal "kasar" terhadap jurnalis. Sejak menjabat Gubernur Riau 19 Februari 2014,  tiga kali terjadi keributan antara Annas -- yang mantan Bupati Rokan Hilir -- dengan wartawan.
Pertama, ketika Presiden Yudhoyono kesal karena Annas tidak hadir saat telekonfren dengan tim penanggulangan bencana asap Riau. Media memberitakan soal ini, dan ditanggapi keras oleh Annas Maamun.  
Dia balik menyerang wartawan dengan menyebutkan wartawan hanya pandai menyiarkan berita bohong. Wartawan di Pekanbaru melakukan unjuk rasa, karena kemarahan Annas diumbar di depan pejabat. 
Kedua, pada 10 April 2014 ketika Gubernur Annas mengusir  Syahnan Rangkuti, wartawan senior Kompas, Ketika itu Syahnan bertanya alasan Annas melantik anaknya yang sarjana ekonomi menjabat kepala seksi jalan pada Dinas PU Riau dan menantunya sebagai Kadis Pendidikan Riau. 
Ketiga, Annas yang pernah menjadi guru,  melontarkan kata-kata kotor kepada wartawan yang menanyakan alasannya mengangkat anak dan menantunya sebagai pejabat.  Pak Gubernur yang berumur 75 tahun kini kena batunya.  
MUHAMAD RIZKI

Ada Perampokan di Balik Supernova 

California - Misteri ledakan bintang (supernova) yang membingungkan banyak astronom dalam dua dekade terakhir ini terungkap. Dengan menggunakan Hubble Space Telescope NASA, para peneliti mengetahui bahwa supernova SN 1993J—yang pertama kali diamati sejak 1993—terjadi karena satu bintang menangkap unsur hidrogen dan semacamnya.
“Ini seperti olah kejadian kriminal, kami akhirnya dapat mengidentifikasi perampok,” ujar Alex Filippenko, profesor astronomi dari Universitu of California Berkeley, yang juga anggota studi ini. “Bintang-bintang pendamping mencuri banyak hidrogen sebelum akhirnya bintang utama meledak.”
Filippenko mengatakan, ada yang tak biasa pada komposisi SN 1993J, yang merupakan supernova Tipe IIb. Tipe ini merupakan jenis ledakan bintang langka yang memiliki hidrogen sedikit dibandingkan supernova lainnya.
Para astronom mulai mencari bintang pendamping tak lama setelah penemuan SN 1993J, yang ditemukan dalam Galaksi Messier 81, sekitar 11 juta tahun cahaya dari Bumi. Sayangnya, peneliti tak langsung menemukan bintang pendamping di antara sesaknya zona supernova yang ada. Mereka pun tak yakin dapat mengetahui bintang pendamping yang tepat.
“Sebuah sistem biner mungkin tercipta sebelum hidrogen meledakkan kulit bintang utama,” ujar Ori Fox, pemimpin penelitian ini, seperti dikutip dari Space.com, Selasa, 30 September 2014. Masalahnya, pengamatan langsung sistem biner itu sulit karena tersamar dengan supernova itu sendiri.
Kendala  ini akhirnya dapat ditembus saat penelusuran citra optik ultraviolet menggunakan Hubble. Spektrum elemen bintang pendamping pun ditemukan.
Rencana berikutnya para peneliti akan memakai sistem ini untuk mengetahui lebih banyak sifat dari bintang pendamping. Selain itu untuk menelaah proses ledakan bintang. “Ini menunjukkan bahwa anda akan melihat emisi berlebih dalam ultraviolet,” ujar Azalee Bostroem, peneliti dari Science Space Telescope Institute di Baltimore, yang juga anggota penelitian.
Menangkap supernova yang terjadi setiap detik di seluruh kosmos memang tantangan bagi para astronom. Banyak dari supernova tersebut sangat samar lantaran berada jauh dari Bumi, ditambah debu kosmik yang mengaburkan pandangan. Hal tersebutlah yang makin menambah teka-teki tentang supernova.
AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

9 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

28 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

30 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

33 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

34 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

34 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

51 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.