Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Sebaran 117 Juta Danau di Muka Bumi

image-gnews
Keindahan Danau Air Asin Weekuri yang dilihat dari atas tebing tinggi yang berada di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, (1/10). TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Keindahan Danau Air Asin Weekuri yang dilihat dari atas tebing tinggi yang berada di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, (1/10). TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Umea - Bumi dipenuhi oleh 117 juta danau yang mencakup area seluas 5 juta kilometer persegi atau 3,7 persen dari total daratan. Lalu, di mana saja persebaran danau-danau itu? Hasil penelitian terbaru menunjukkan mayoritas danau berada di belahan bumi utara. (Baca juga: Mengenal Fenomena Babi Kutub)

"Lokasinya 45-75 derajat Lintang Utara," kata David Seekell, pemimpin tim ilmuwan dari Umea University di Swedia, seperti dikutip dari Livescience.com, Selasa, 30 September 2014. Kawasan ini, antara lain, meliputi Kanada, Rusia, Alaska, dan Eropa Utara.

Belahan bumi utara lebih banyak dipenuhi danau karena merupakan hasil perpaduan antara hamburan tektonik dari lempeng benua dan pasang surut lapisan gletser. "Dataran cukup besar yang tergores oleh gletser zaman es meninggalkan jutaan lubang danau," Seekell mengatakan. Kondisi itu berbeda dengan belahan bumi selatan yang luas daratannya lebih kecil.

Laporan penelitian menyebutkan mayoritas danau, berjumlah sekitar 90 juta, termasuk dalam kategori danau kecil. Ukurannya berkisar 0,2 sampai 1 hektare. Luas danau kecil itu setara dengan 1,9 kali lapangan sepak bola Amerika. (Baca: Berapa Jumlah Seluruh Danau di Bumi?)

Selain itu, sebagian besar danau berada di daerah dengan ketinggian rendah. Seekell mengatakan sekitar 85 persen dari total danau ditemukan pada ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan laut.

Penelitian yang mengacu pada data satelit beresolusi tinggi Landsat 8 dan superkomputer ini mengecualikan Laut Kaspia. Danau terbesar di dunia ini meliputi wilayah sekitar 371 ribu kilometer persegi. Antartika dan Greenland juga tidak masuk hitungan. "Antartika memiliki sekitar 400 danau yang terkubur oleh es," ujar Seekell.

Tim ilmuwan berencana segera merilis data hasil pengamatan danau. Mereka juga berniat untuk rutin memperbarui data karena keberadaan danau di permukaan bumi tidak akan kekal. "Di beberapa bagian bumi, mereka menghilang cukup cepat," Seekell menambahkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di daerah tertentu di Rusia dan Alaska, misalnya, kenaikan suhu bisa menyebabkan tanah beku permanen atau permafrost mencair sehingga danau-danau kecil mengering. Mencairnya tanah beku di bawah danau ibarat retakan pada lambung kapal. Air akan mengalir keluar dari bagian dasar danau. (Baca juga: Arktik Memanas, Hutan Purba Nunavut Hidup Kembali)

Kekeringan yang berlebihan juga menyebabkan danau menyusut secara cepat. Di Cina utara, sebagai contoh, lebih dari 100 danau telah lenyap sepanjang 2000-an akibat kekeringan parah.

LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

29 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

29 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

30 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.


Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Proses quality control PCBA motherboard Laptop Merah Putih di PT. XACTI Raya Jakarta-Bogor No.KM.35, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.


Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.


Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Masyarakat Melayu Pulau Rempang berkumpul di Lapangan Sepakbola Dataran Muhammad Musa, Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang pada Rabu (11/10/2023). FOTO: YLBHI
Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.


BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

Kepala BRIN Laksono Tri Handoko berbicara soal prioritas riset di lembaganya sepanjang tahun 2023, salah satunya bidang pangan dengan total 218 judul riset. (Tempo/Annisa Febiola)
BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.


Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

18 Desember 2023

Penulis buku Gadis Kretek, Ratih Kumala memegang buku saat hadir dalam diskusi  Biennale Jatim di Rumah Budaya, Sidoarjo, pada Sabtu 16 Desember 2023. TEMPO/ Yolanda Agne
Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

Penulis novel Gadis Kretek Ratih Kumala menceritakan proses kreatif. Mengapa ia akhirnya menjadi seorang kolektor bungkus kretek.


BRIN Akan Tetapkan Regulasi Penggunaan AI di Industri Riset

11 Desember 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat menyampaikan kata sambutan di kegiatan Kick Off Peran Valuator Kekayaan Intelektual dalam Pemanfaatan Hasil Riset dan Inovasi di Jakarta, Senin, 11 Desember 2023. (Tempo/Alif Ilham Fajriadi)
BRIN Akan Tetapkan Regulasi Penggunaan AI di Industri Riset

Hingga kini belum ada regulasi yang jelas mengatur terkait penggunaan AI tersebut.