Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Susun Pohon Keluarga Burung Purba

image-gnews
Pterosaurus. Foto: palaeos.com
Pterosaurus. Foto: palaeos.com
Iklan

TEMPO.COEdinburgh - Evolusi burung dari nenek moyang mereka rupanya berlangsung sangat lama. Hasil penelitian tim paleontologi University of Edinburgh menunjukkan pohon keluarga hewan berbulu dari dinosaurus ini terbentuk dalam beberapa tahap. (Baca juga: Archaeopteryx Ternyata Bukan Burung)

Silsilah evolusi burung purba yang disusun oleh tim peneliti dari Skotlandia ini merupakan data paling komprehensif yang pernah ada. Temuan ini menunjukkan bahwa beberapa fitur tubuh burung, seperti sayap dan bulu, berkembang selama puluhan juta tahun. Namun, begitu evolusi selesai, kelompok unggas ini berkembang pesat dan menghasilkan ribuan spesies dalam waktu singkat.

"Pada dasarnya agak sulit menarik pohon evolusi dari dinosaurus ke burung," ujar anggota tim penelitian, Steve Brusatte, seperti dikutip Livescience.com, Rabu, 1 Oktober 2014. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Current Biology edisi pekan lalu.

Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa burung merupakan bagian dari garis keturunan dinosaurus. Tapi, lantaran catatan fosil dinosaurus terbang masih banyak celah, sebagian besar ilmuwan berpikir ada "garis yang hilang" antara burung pertama dan nenek moyang mereka.

Penemuan beberapa fosil dinosaurus berbulu yang ditemukan selama dua dekade terakhir, terutama di Cina, semakin menunjukkan jalan keluar. (Baca juga: Ilmuwan Temukan Fosil Burung Bersayap Empat)

Brusatte dan rekan-rekannya meneliti lebih dari 850 fitur tubuh dari 150 spesies burung yang telah punah dan dinosaurus kerabat terdekat mereka. Dengan menganalisis data menggunakan metode statistik, para peneliti mencoba membangun sebuah pohon keluarga secara lengkap.

Walhasil, pohon keluarga ini menunjukkan ciri-ciri burung yang berevolusi secara bertahap selama 150 juta tahun. Burung-burung paling awal akan mudah dibedakan dari kerabat terdekat mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun agak ragu memberikan label "burung" kepada fosil Archeopteryx, tapi peneliti berkukuh binatang inilah yang pertama dari kelompok tersebut. "Yang membedakan burung dengan binatang terbang lainnya adalah proses terbang yang bertenaga," ujar Brusatte. 

Kenyataannya, setelah berevolusi, burung memang langsung berkembang pesat dibanding kelompok dinosaurus lainnya. "Hal ini membuktikan bagaimana salah satu jenis dinosaurus dapat menjelma ke dalam berbagai jenis spesies burung yang kita lihat sekarang," ujar Graeme Llyod, anggota tim dan ahli paleontologi University of Oxford, Inggris.

Para peneliti belum mengetahui kenapa burung begitu sukses dalam berkembang biak. Dugaan sementara karena mereka berdarah panas dan dapat bergerak cepat, yang membuatnya dapat bertahan dibandingkan dinosaurus non-unggas. Anggapan ini, kata Brusatte, sama seperti pertanyaan kenapa manusia Homo sapiens lebih sukses beradaptasi dibandingkan jenis manusia lainnya.

AMRI MAHBUB

Berita Lainnya:
Tak Penuhi Kuorum, UU Pilkada Tak Sah
SBY Mau Batalkan UU Pilkada, Mahfud: Itu Sia-sia 
Saran Yusril ke Jokowi Dianggap Jebakan Batman

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

6 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.


Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

6 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.


Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

9 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.


Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.


Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

katak mutiara merupakan jenis katak pohon yang memiliki bintik seperti mutiara. Saat ini populasinya sudah langka. Tim Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) menemukan katak ini di Pegunungan Sanggabuana, Karawang (dok.SWR)
Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.


Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orcinus orca atau paus pembunuh. Shutterstock
Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.


Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Ular Piton (ilustrasi).
Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.


Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Penelitian tentang kenapa bebek berenang dalam formasi satu baris memenangkan Hadiah Ig Nobel bidang Fisika 2022. YouTube
Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.


Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Tim Indonesia yang berhasil meraih empat medali yakni dua medali emas dan dua perunggu dalam ajang International Biology Olympiad (IBO) ke-33 tahun 2022 yang diselenggarakan di Yerevan, Armenia. ANTARA/HO- Dokumentasi Pribadi.
Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.


3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

Gedung Rektorat IPB University di kampus IPB Dramaga Bogor /ANTARA
3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?