TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa tidak terganggu dengan ancaman Forum Betawi Rempug (FBR) yang akan menggelar unjuk rasa pada Rabu, 1 Oktober 2014. Ahok menegaskan bahwa dirinya sudah terbiasa menghadapi ancaman dan penolakan dari kelompok-kelompok yang tak menyukainya.
"Mereka memang selalu mengancam, enggak apa-apa," ujarnya di Balai Kota, Selasa, 30 September 2014.
Rencana unjuk rasa yang digelar FBR itu untuk menolak Ahok menduduki posisi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo yang terpilih menjadi presiden. Penolakan yang sama sebelumnya telah lebih dulu dilancarkan Front Pembela Islam. Alasan penolakannya adalah Ahok beragama non-Islam. Selain itu, mereka menilai Ahok arogan karena gaya bicaranya yang blakblakan. (Baca: Ahok Santai Ditolak Jadi Gubernur oleh FPI)
Ahok mengaku tidak ambil pusing dengan ancaman FBR. Karena itu, dia tak memiliki persiapan apa pun untuk menghadapi pengunjuk rasa, termasuk meminta pengamanan khusus. "Demonstrasi itu hak setiap orang. Mereka berhak mengutarakan pendapat," tutur Ahok.
Hanya saja, Ahok mengingatkan, jika dalam unjuk rasa terjadi tindakan anarkistis, dia pasti akan menempuh langkah hukum. "Mereka yang masuk ke kandang kita kok," katanya. (Baca juga: LBH Jakarta: Unjuk Rasa FPI Melanggar Hukum)
Baca Juga:
LINDA HAIRANI
Berita lain:
Koalisi Merah Putih Targetkan Revisi UU KPK
SBY Mau Batalkan UU Pilkada, Mahfud: Itu Sia-sia |
Tak Penuhi Kuorum, UU Pilkada Tak Sah
Saran Yusril ke Jokowi Dianggap Jebakan Batman