TEMPO.CO, Palangkaraya - Asap akibat pembakaran hutan dan lahan di Kota Palangkaraya , Provinsi Kalimantan Tengah, yang semakin tebal membuat Dinas Pendidikan Kota Palangkaraya terpaksa meliburkan anak didiknya selama 2 hari, yakni 3 dan 4 Oktober 2014.
"Kami tidak mau mengambil resiko dengan melakukan kegiatan pendidikan maka diputuskan untuk meliburkan siswa untuk menghindari penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) bagi anak didik," ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Palangkaraya Norma Hikmah, Kamis, 2 Oktober 2014. (Baca juga: Dampak Kebakaran 990 Warga Palangkaraya Kena ISPA)
Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang penyebab utama asap di daerahnya adalah terbakarnya lahan gambut. Asap itu menyelimuti Kota Palangkaraya, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kabupaten Barito Timur. (Baca juga: Luas Hutan Terbakar di Palangkaraya 21,26 Hektare)
Menurut Teras, pemadaman bisa dilakukan hanya dengan bom air karena bisa langsung memadamkan di daerah yang sukar dijangkau. “Karena untuk dilakukan hujan buatan juga agak susah sebab saat sekarang tidak ada awan Colomus untuk menabur garam pembuat hujan,” kata Teras.
Teras juga meminta agar masyarakat bisa membatasi diri untuk tidak membakar sampah. Dia juga meminta aparat untuk menangkap pelaku pembakar lahan. Untuk jangka panjang agar kasus kebakaran lahan tidak berulang maka pihaknya akan merehabilitasi dan mengembalikan fungsi lahan gambut seperti dahulu.
KARANA W.W.
Berita lain:
Pemilihan Pimpinan DPR Tergesa-gesa, Fahri Hamzah: Demi Jokowi
Demokrat Ngotot Pemilihan Ketua DPR Malam Ini
Ibas: Kami Sepaham dengan Koalisi Prabowo