TEMPO.CO, New York - Letusan Gunung Ontake di Jepang mengejutkan para pendaki akhir pekan lalu. Lebih dari 250 orang sedang berdoa di kuil, berlibur, dan mendaki saat gunung dengan ketinggian 3.067 meter di atas permukaan laut itu meletus tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Korban pun berjatuhan. Saat ini, para kru penyelamat masih mencari korban hilang.
Sebulan lalu, di Islandia, siapa saja yang terkoneksi dengan Internet tahu persis di mana keberadaan dapur magma bawah tanah sebelum Gunung Bardabunga meletus. Data gempa bumi, alat pemantau, dan kondisi gas vulkanik mematikan, selalu diinformasikan secara berkala.
Jepang memiliki teknologi yang sama untuk memantau gunung api. Hanya, ledakan pekan lalu di Ontake kemungkinan merupakan letupan freatik, ledakan uap dangkal yang hampir mustahil untuk diprediksi.
"Sangat tidak mungkin aktivitas ini diperhatikan," ujar Phillip Ruprecht, pakar vulkanologi dari Lamont-Doherty Earth Observatory di Palisades, New York, seperti dikutip dari Livescience.com, Kamis, 2 Oktober 2014. "Masih belum ada teknologi untuk memantau letusan freatik."
Letusan freatik merupakan letusan yang berasal dari campuran air dan panas. Letusan ini ibarat sebuah oven. Gempa bumi bawah tanah dan pergeseran magma sering menggoncangkan dan meretakkan batu. Ketika celah baru terbuka, semburan panas lolos. (Baca juga: Aktivitas Gunung Api Ciptakan Pulau Baru di Jepang)
Air bawah tanah langsung bereaksi dan berubah menjadi uap panas. Transformasi ini lantas menghancurkan batu vulkanik di sekitarnya. Lalu uap menempati lebih banyak ruang, sehingga meninju lubang yang berada di samping atau di puncak.
"Tak ada magma yang meletus, melainkan letusan uap panas," ujar Margaret Mangan, ilmuwan yang bertanggung jawab di US Geological Survey California’s Volcano Observatory, Menlo Park, California.
Mangan mengatakan celah tersebut dapat terbuka tanpa peringatan. Mengutip catatan sejarah, kata dia, gempa bumi di gunung api berarti dapat menyebabkan letusan freatik. Artinya, perlu pemantauan yang lebih waspada.
Selanjutnya: Letusan Krakatau Merupakan Letusan Freatik