TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum turut memberi pandangan dalam aksi walk-out sejumlah anggota Fraksi Demokrat dalam pengesahan revisi Undang-Undang Pilkada pada Jumat dinihari, 26 September 2014. Menurut Anas, semua tindakan yang dilakukan Faksi Demokrat tentu didasari arahan dari ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono. (Baca: 5 Skenario yang Bisa Jegal UU Pilkada)
"Jangankan urusan besar, urusan kecil saja harus sepengetahuan Pak SBY," ujar Anas seperti dikutip dari situs Suratdarianas.com, Kamis, 2 Oktober 2014. Suratdarianas.com adalah laman yang berisi pendapat yang ditulis Anas dari balik jeruji besi. Situs ini diurus dan dijalankan oleh simpatisan Anas dari Perhimpunan Pergerakan Indonesia. (Baca: Perpu Pilkada SBY Dinilai Blunder)
Anas yang terjerat kasus korupsi pembangunan Stadion Hambalang, menyangsikan sikap SBY yang kecewa terhadap aksi walk-out kader Demokrat itu. Sikap SBY, menurut Anas, hanyalah drama. Hal tersebut terlihat dari tidak dijatuhkannya sanksi tegas terhadap dalang walk-out yang jelas-jelas sudah mengaku. (Baca: Nurhayati: Walk-Out Demokrat Inisiatif Saya)
Anas menjelaskan semua ketidakjelasan ini adalah buah dari politik pencitraan SBY. Sikap penolakan SBY terhadap pilkada lewat DPRD semata-mata untuk menjaga image karena mendapat tekanan dan cercaan bertubi-tubi. "Cita-cita untuk mencetak sejarah akhir jabatan yang baik, khusnul khatimah, ternyata tidak mudah," kata Anas. (Baca: Perpu Pilkada SBY Dipastikan Mental di DPR)
ANDI RUSLI
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Megawati ke Gus Dur: Sampeyan Enak, Saya Pusing
Keluarga Adam Malik Gugat Bank Swiss Bikin Heboh
Berapa Uang Saku Pelantikan Anggota DPR?
Duka Pewaris Naskah 'Genjer-genjer'