TEMPO.CO, Yogyakarta - Unit Pengelola Teknis Terminal Giwangan, Yogyakarta, memutuskan tidak akan menambah armada bus untuk mengantisipasi lonjakan pemudik di hari raya Idul Adha yang jatuh akhir pekan ini. "Kami memutuskan tak akan mengajukan penambahan armada bus AKAP (Antar-Kota Antar-Provinsi) kali ini untuk Idul Adha kali ini," kata Bekti Zunanta, Kepala Unit Pengelola Teknis Terminal Induk Giwangan, Yogyakarta, kepada Tempo, Kamis, 2 Oktober 2014.
Bekti menuturkan sejak Jembatan Comal ambles sebelum hari raya Idul Fitri lalu, tren pengguna angkutan umum bus melalui Jalur Pantai Utara Jawa terus merosot. Frekuensi kedatangan bus bolak-balik dalam satu kali perjalanan terus merosot karena sepinya penumpang. "Kami prediksi Idul Adha ini penumpang tak akan lebih dari 12 ribu orang, tak seperti tahun lalu yang sampai 15 ribu penumpang saat puncak perayaan Idul Adha," katanya. (Baca:Perbaikan Permanen Jembatan Comal Tuntas)
Menurut Bekti, jika dalam kondisi normal, rit kedatangan dan keberangkatan bus AKAP dalam sehari bisa mencapai 800 bus. Namun, sejak sebulan terakhir, jumlah rit hanya mentok di angka 650 bus. Retribusi peron yang sehari-hari bisa mencatat minimal 6.000 orang per hari, kini hanya mencapai sekitar 4.300 orang per hari. (Baca: Jembatan Comal Rampung Permanen Desember)
"Masyarakat seperti masih takut terjebak kemacetan panjang dan kehabisan waktu jika menggunakan jalur bus, khususnya dari arah Jakarta hingga banyak beralih ke kereta," kata Bekti. Akibat belum dibuka sepenuhnya Jembatan Comal itu, Bekti menuturkan, keterlambatan bus jurusan Jakarta ke Yogya molor satu hingga satu setengah jam dari waktu normal karena harus memutar melalui jalur selatan. (Baca: Jalur Tengah Lumpuh, Polisi Minta Truk Dibatasi)
Kepala Seksi Pengendalian dan Operasi Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Asung Waluyo menuturkan tak ada perlakuan khusus soal kebijakan transportasi menyambut Idul Adha ini. "Persiapan kami justru untuk penambahan armada saat Natal dan tahun baru nanti, kalau Idul Adha ini tak akan melonjak tajam kenaikan penumpang bus," katanya.
PRIBADI WICAKSONO
Terpopuler
Pimpinan DPR Dikuasai Pro-Prabowo, Puan: Zalim
Setya Novanto Cs Jadi Pimpinan DPR, PDIP Kalah 2-0
Pemilihan Pimpinan DPR Tergesa-gesa, Fahri Hamzah: Demi Jokowi
SBY Klaim Jokowi Tawarkan Demokrat Bergabung