TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung menyatakan dua rute jalur tol Trans Sumatera akan segera diluncurkan pada Jumat, 10 Oktober 2014. "Insya Allah, di Medan, mereka sedang bekerja superkeras," ujarnya di kantornya, Kamis, 2 Oktober 2014.
Berdasarkan uji kelayakan yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara, pemerintah akhirnya memutuskan ruas Medan-Binjai dan Palembang-Indralaya yang paling realistis dikerjakan segera. "Kalau bisa langsung groundbreaking, ya langsung," kata Chairul. (Baca: Pembangunan Tol Palembang Dimulai Oktober)
Baca Juga:
Pemilihan dua rute tersebut dilandaskan pada pertimbangan perizinan lahan yang sudah dikantongi keduanya saat ini. Untuk ruas Medan-Binjai sepanjang 16,8 kilometer, pembebasan tanahnya sudah selesai 70 persen. Sedangkan pembebasan lahan untuk ruas Palembang-Indralaya sepanjang 22 kilometer baru selesai 30 persen. "Makanya, kita pusatkan pencanangan di Medan-Binjai," ujar Chairul.
Chairul menjelaskan, untuk tahap awal pengerjaan, pelaksanaan proyek di dua ruas itu berasal dari kantong internal PT Hutama Karya (persero) selaku pelaksana proyek. "Soal rinciannya, tanya Hutama Karya dan BUMN," tuturnya. (Baca: Beleid Tol Trans Sumatera Siap Setelah 17 Agustus)
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan pemilihan dua ruas awal megaproyek sepanjang 2.700 kilometer itu merupakan kewenangan Hutama Karya dengan memperhitungkan kesiapan lahan. "Dia diberi kekuasaan bisa menetapkan mana dulu," ujarnya.
Baca Juga:
Dalam pelaksanaan itu, Hutama Karya ditunjuk pemerintah bukan sebagai kontraktor, tapi sebagai badan usaha jalan tol. BUMN itu harus mendapatkan persetujuan pendanaan dari perbankan untuk selanjutnya dilaksanakan tender kontraktor. "Jadi agak lama," ujar Djoko. (Baca: Tak Semua Ruas Tol Trans Sumatera Memikat Investor)
JAYADI SUPRIADI
Terpopuler:
Pejabat Bank Mutiara Jadi Sekper Bank Mandiri
BBM Naik Rp 3000, Pemerintah Hemat Rp 158 Triliun
Chairul Tanjung: Tak Ada Anggaran untuk Lapindo
Ekonom: SBY-Mega Tegang, Program Jokowi Mandek
Kuasai Murphy Corp, Pertamina Belanja Rp 24,3 T