TEMPO.CO, Damaskus - Gara-gara salah memberikan vaksin campak, 15 anak-anak di Suriah dilaporkan tewas. Insiden ini terjadi setelah sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) memberi obat yang salah di tengah program vaksinasi campak di negara tersebut.
“Apa yang terjadi adalah tragedi. Namun ini sepenuhnya kesalahan manusia (human error),” kata juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, pada Rabu, 1 Oktober 2014, seperti dikutip Associated Press.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, bukannya memberikan vaksin campak, petugas malah memberi obat relaksasi otot pada anak-anak dan bayi pada pertengahan September lalu. Memang, keduanya disimpan di tempat yang sama.
Dokter yang menyaksikan kesalahan tersebut, Abdullah Ajaj, mengatakan korban menunjukkan gejala alergi parah. Banyak dari mereka yang merasa tercekik dan mengalami bengkak parah.
Meski demikian, Dujarric mengklaim kesalahan tersebut tak ada hubungannya dengan kualitas bantuan PBB yang masuk ke Suriah. Ia juga meyakini bahwa kesalahan ini bukan dilakukan oleh petugas PBB. (Baca: WHO Temukan Cara Efektif Berantas Polio)
Menanggapi hal ini, Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar Ja'afari, menuturkan kasus yang menyebabkan kematian itu merupakan kejahatan pada kemanusiaan. Ia menuntut WHO segera melakukan penyelidikan dan mencari pihak yang bertanggung jawab.
Akibat insiden ini, pihak oposisi Suriah berencana membatalkan vaksinasi campak putaran kedua yang menargetkan 60 ribu anak di Suriah.
ANINGTIAS JATMIKA | AP
Terpopuler
TKI Wanita Jadi Korban Pelecehan Polisi Malaysia
Mesir Penjarakan 68 Pendukung Mursi
Wanita Muslim Dianiaya di Kereta Australia