Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

California Resmi Larang Penggunaan Tas Plastik

image-gnews
Aktivis lingkungan mengkampanyekan pengurangan penggunaan tas plastik di sebuah pusat perbelanjaan di Tangerang, Banten, (26/4). Mereka menukar tas plastik dengan tas reusable secara gratis, untuk memperingati Hari Bumi. TEMPO/Marifka Wahyu
Aktivis lingkungan mengkampanyekan pengurangan penggunaan tas plastik di sebuah pusat perbelanjaan di Tangerang, Banten, (26/4). Mereka menukar tas plastik dengan tas reusable secara gratis, untuk memperingati Hari Bumi. TEMPO/Marifka Wahyu
Iklan

TEMPO.CO, California - Negara bagian California melarang penggunaan tas plastik untuk alasan pelestarian lingkungan. Larangan ini diatur dalam undang-undang yang baru disahkan. Pemberlakuan peraturan baru ini dilakukan secara bertahap mulai 1 Juli 2015.

Toko yang menjual kebutuhan sehari-hari dan apotek tidak lagi dibolehkan menggunakan plastik sebagai pembungkus barang. Jika aturan ini dilanggar, pelakunya didenda US$ 10 sen atau sekitar Rp 121 ribu. Aturan ini berlaku di seluruh tempat penjualan dengan jenis apa pun pada 2016.

Pengecualian penggunaan pembungkus plastik diberlakukan untuk pembungkus daging, buah, dan sayur. Pedagang yang melanggar aturan ini didenda US$ 5.000.

California merupakan negara bagian pertama di Amerika Serikat yang memberlakukan larangan penggunaan pembungkus atau tas plastik dengan alasan pelestarian lingkungan.

Sebenarnya, larangan penggunaan pembungkus plastik sudah diberlakukan di lebih dari seratus kota di Amerika. Namun larangan itu bersifat parsial. Pada 2007, San Francisco merupakan kota pertama yang melarang penggunaan tas atau pembungkus plastik. Kota-kota lain kemudian mengikuti langkah San Francisco. Larangan parsial ini diperkirakan akan menuju larangan total dalam beberapa waktu ke depan.

Larangan penggunaan kantong plastik dianggap sangat penting mengingat satu tas plastik dapat mencemari sungai, laut, tanah, pantai, dan berbahaya bagi hewan serta sulit melalui proses pembusukan.

Gubernur California Jerry Brown menuturkan undang-undang ini merupakan keputusan yang tepat. "California akan menjadi yang pertama dalam larangan tas plastik dan tidak akan jadi yang terakhir," ujarnya, seperti dikutip Russia Today, Selasa, 1 Oktober 2014.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ternyata tidak semua lapisan masyarakat setuju akan munculnya peraturan ini. Lee Califf, Direktur Eksekutif American Progressive Bag Alliance--yang merupakan koalisi produsen tas plastik di California, mengatakan kebijakan larangan penggunaan tas plastik mengesampingkan manfaat publik. Menurut Califf, peraturan tersebut akan mengakibatkan hilangnya mata pencaharian banyak orang dan biaya yang lebih tinggi bagi konsumen.

Perkumpulan ini berusaha menggagalkan peraturan larangan penggunaan tas plastik dengan mengajukan referendum. Untuk itu, mereka berusaha mengumpulkan 500.000 tanda tangan penolakan dalam jangka waktu tiga bulan. Kemudian, tanda tangan yang terkumpul akan diajukan pada November untuk diputuskan oleh pemilih.

RUSSIA TODAY | INTAN MAHARANI

Baca juga:
Ada Demo Buruh di HI, Arus Lalu Lintas Dialihkan
Sering Kebobolan, Kepala Secret Service AS Mundur
Perburuan Penyu Hijau di Malang Meningkat
Tolak UU Pilkada, 2 Warga Ciamis Kubur Diri

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran