Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelebihan Antibiotik Sebabkan Anak Obesitas

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, London - Anak-anak yang terpapar antibiotik secara berulang mempunyai risiko mengalami obesitas ketika dewasa dibandingkan anak yang tidak mengkonsumsi antibiotik. Hasil penelitian yang dipublikasikan di JAMA Pediatric ini menemukan anak-anak yang mengkonsumsi empta jenis atau lebih antibiotik hingga usia 2 tahun berisiko 10 persen lebih tinggi.

Namun para ilmuwan dari Amerika yang juga melakukan riset sama menyatakan temuan ini tidak berarti menegaskan bahwa antibiotik menyebabkan obesitas secara langsung. Jadi, mereka merekomendasikan anak-anak untuk tetap mengkonsumsi antibiotik.

"Hasil riset ini telah membuktikan bahwa penggunaan antibiotik di usia dini mempunyai peranan dalam terjadinya obesitas," kata Prof Nigel Brown, President of the Society for General Microbiology di UK, seperti yang dikutip situs berita BBC, Selasa, 30 September 2014.

Para ilmuwan dari University of Pennsylvania dan Bloomberg School of Public Health mengkaji data kesehatan lebih dari 64.500 anak Amerika pada periode 2001-2013. Anak-anak itu terus diikuti perkembangannya hingga berusia 5 tahun. Hampir 70 persen dari mereka diberi resep dua jenis antibiotik. Mereka yang mengkonsumsi antibiotik lebih dari 2 jenis ternyata 10 persen berisiko lebih tinggi mengalami obesitas pada usia 5 tahun.

Jenis antibiotik yang diresepkan ikut memberikan dampak. Anak yang diberi antibiotik hanya untuk menangkal virus tidak mengalami kenaikan berat badan. Sebaliknya, yang diberi antibiotik yang bisa mematikan bakteri tanpa pengecualian cenderung mempunyai indeks massa tubuh yang lebih tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami berpikir, setelah minum antibiotik, beberapa bakteri normal di usus kita yang secara efisien berfungsi untuk pencernaan dalam tubuh bisa terbunuh dan bakteri yang menaikkan metabolisme secara salah justru lebih aktif," ujar Prof Charles Bailey dari University of Pennsylvania. Menurut Bailey, riset ini dilakukan untuk memberikan penekanan kepada dokter mengenai pemberian resep antibiotik secara berlebihan.

BBC | ARBA'IYAH SATRIANI

Topik terhangat:

Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD

Berita terpopuler lainnya:
Sruti Respati Ajak Jokowi Nyanyikan 'Ayo Ngguyu' 
Abdul Latief Bangga Mal-nya Dikunjungi Jokowi 
Tika Bisono: Hari Batik Sekarang Kurang Gereget 
7 Fakta Victoria Beckham yang Tak Diketahui Publik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.